karena kesendirian...
ku meratap,
dgn kesendirian...
kumerana,
dalam kesendirian...
ku menangis,
namun,
seolah smua kembali,
kebahagiaan,
ketenangan,
dan kebersamaan...
mungkin ku memang bodoh,
bodoh,
tak mampu sadari hadirmu,
bodoh,
tak mampu kulihat senyummu,
setelah kini kutau,
benar,
kau adalah segala,
benar,
kau memang dia,
tuk mampu... hapuskan luka,
tuk bisa buatku tertawa,
berharap sebuah kesempatan,
ku ungkapkan terimakasih,
atas apa yang kau beri,
dan atas smua yang terjadi.
Terima Kasih
Author: Kang Awan /
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment