Bidadariku Menangis

Author: Kang Awan /

seorang bidadari tertunduk menatap tempatnya berpijak,
basah,
rintik hujan yang bermula dari pelupuk mata,
merah,
seperti wajah tersengat mentari sekian lamanya,
aku,
ingin melihatmu,
menangis....


sejauh ku mampu melihat kenangan darimu,
dulu,
bahkan kini,
saat kau menangis, kutak berkesempatan melihatnya,
hanya mereka,
bukan siapa siapa, mengetahuinya,


tapi aku?
tak secuil pun...


bukan ku kejam,
bukan ku jahat,
tapi...


taukah kau...
betapa indahnya air mata mengalir dari matamu....
betapa cantiknya dirimu.. .
saat kau menangis...


kepolosan dan keluguan paras wajahmu.,.
yang tak pernah kau tunjukkan pada dunia, bahkan aku,
bukan senyum dan tawa yang selalu terlekat diwajahmu setiap bertemu,
bukan keseriusan yang kau tampakkan setiap waktu,


karena,
ku tau, itu semua bukan berasal dari hatimu, semua tawa, canda, itu palsu, hanya topeng,
kau,
kau anggap itu lebih bermakna?
ku tak peduli.,..


dari tangismu lah,
bisa ku tau,
apa yang sejatinya hatimu rasa,
dari air matamulah,
bisa ku tau,
apa yang sejatinya kau pikirkan.


karena,
aku menyayangimu,
dari hati mu berbicara,
bukan wajahmu yang selalu mempesona.. ..

0 komentar:

Post a Comment