Takdir

Author: Kang Awan /

awalnya membisu...
berteriak
awalnya diam...
Berontak

serpihan Pertanyaan terbengkalai
penuhi dasar hati...
gumpalan Rasa sesal membusuk
halangi ku menatap...

dipersembunyian ku mengintai,
cahaya benderang,
terlalu...
tak mampu menatap,
kembali ku palingkan,
dikegelapan,
disana...
awal tempatku berdiri,

Takdir...
benarkah?
tapi... kenapa?
percuma ku bergumam,
sejauh kini tersadari,
apa salah dari diri,


bukan kini ku tak mampu menatap,
jalan Benderang mulai berkurang
tertutup kegelapan...
disiang terang?


semacam...
takdir...
benarkah?
namun... kenapa?
baru sekarang Kau pahamkanku
adanya kegelapan?
sesak hati merasa,
kata kata terbata,
pahami ini...

takdir...
sungguh... hanya sesal...
hanya perih...

kini, bukan saat ku meratap,
berdiri... kembali menatap...
secercah cahaya...
diluar tempatku berawal...

pasti...
kutunjukkan semesta,
bukan takdir...
Tapi Asa...
kembalikan serpihan semangat
kumpulkan tetesan air mata
kuharus bangkit


Berikan TakdirMu...
kuberikan Asaku...
mari lihat, apa akan terjadi...
siapa menang...


aku
atau
takdirMu
Tuhan...

0 komentar:

Post a Comment