Sentuhan Perempuan

Author: Kang Awan /

Pernahkah kau membisikan namaku di keheningan senja ?
Walau satu huruf, akan kukenang selamanya
Sebagai anugerah surga.
Pernahkah pula kau membelai lembut lenganku ?
Karena di dermaga ini selalu ku rasakan hangatmu,
Menyelimuti tiap detik yang tak kembali utuh.

Aku tak meminta lebih,
Selain seikat bungamu
Yang terpendam berabad-abad dalam mimpi.
Aku adalah lelaki nyata,
Selayaknya menyentuhmu sampai terdalam.

Perempuan, dengan mahkota keindahan
Kau rebahkan aku di labirin kehidupan.
Aku ikuti wangi tubuhmu
Walau matahari menamparku
Dan rembulan mengusirku dari malam.
Aku telah tergoda,
Birahimu mengisyaratkan madu termanis.
Kau teteskan perlahan
Memaksaku menyerah pada debaran jantung,
Keringatku membasahi derai rambutmu
Dan melarut pada batas labirin jingga.
Kau perkasa,
Membuatku berupa sepotong lelaki pecundang
Yang mati di tengah kenikmatan?

Sejuta Tanya

Author: Kang Awan /

sejuta tanya mengganggu tidurku
meresapi akan indahnya kehadiranmu
sejuta airmata menetes di pipiku
mengingat akan indahnya senyummu

perlahan aku usap kembali luka itu
mencoba membalutnya dengan hangat cintaku untukmu
merasakan perihnya getaran rasa
tersembunyi begitu dalam dan begitu lama

bersamamu aku mengenal hidup
bersamamu aku mengenal cinta
tapi tanpamu,
aku bagai merpati dengan satu sayap patah
aku bagai malam tanpa bulan

sejenak aku ingin kembali ke masa lalu
membagi sgala kenanganku denganmu
kembali memeluk erat hasratmu
menikmati lembutnya tatapan matamu

kini aku kembali menapaki jalan tanpamu
mencoba bertahan menghadapi tuntutan waktu

Galau

Author: Kang Awan /

Beberapa kali gemuruh tentangmu bergelegar
Memekik di kegelapan malam bathinku.
Kau mencipta badai yang sempurna,
Hingga ku tak mengenal lagi surutnya matahari.

Malam yang terpanjang itu masih bersisa
Di tepian samudera waktu
Aku dan kau telah menguap di sayap-sayap bidadari

Bila malaikat kecil yang kau harap di balik bantalmu,
Maka aku hanyalah iblis mungil di kaki kirimu
Kau tak perlu berdiskusi panjang di balik jendela
Karena sang iblis ini telah terbakar waktu

Seribu tanya tak kucurahkan lagi,
Semua terkunci rapat di jeruji penghayatan,
Sejak segala sesuatu berulang-ulang tiada henti,
Aku lelah, kekasih !
Menghitung tiap jeda yang tak berhenti total
Hanya koma-koma yang menyesakkan deru nafas.

TUHAN MAHA BAIK

Author: Kang Awan /

Tuhan yang Mahabaik memberi kita ikan,

tetapi kita harus mengail untuk mendapatkannya.

Demikian juga Jika kamu terus menunggu waktu yang tepat,

mungkin kamu tidak akan pernah mulai.



Mulailah sekarang...

mulailah di mana kamu berada sekarang dengan apa adanya.

Jangan pernah pikirkan kenapa kita memilih seseorang untuk dicintai,

tapi sadarilah bahwa cintalah yang memilih kita untuk mencintainya



Perkawinan memang memiliki banyak kesusahan,

tetapi kehidupan lajang juga memiliki suka-duka.

Buka mata kamu lebar-lebar sebelum menikah,

dan biarkan mata kamu setengah terpejam sesudahnya.

Menikahi wanita atau pria karena kecantikannya atau ketampanannya

sama seperti membeli rumah karena lapisan catnya.

Harta milik yang paling berharga bagi seorang pria di dunia ini adalah ...

hati seorang wanita.



Begitu juga Persahabatan, persahabatan adalah 1 jiwa dalam 2 raga

Persahabatan sejati layaknya kesehatan,

nilainya baru kita sadari setelah kita kehilanganNya.



Seorang sahabat adalah yang dapat mendengarkan lagu didalam hatiMu

dan akan menyanyikan kembali tatkala kau lupa akan bait-baitnya.

Sahabat adalah tangan Tuhan untuk menjaga Kita.



Rasa hormat tidak selalu membawa kepada persahabatan,

tapi Jangan pernah menyesal untuk bertemu dengan orang lain...

tapi menyesal-lah jika orang itu menyesal bertemu dengan kamu.

Bertemanlah dengan orang yang suka membela kebenaran.

Dialah hiasan dikala kamu senang dan perisai diwaktu kamu susah.

Namun kamu tidak akan pernah memiliki seorang teman,

jika kamu mengharapkan seseorang tanpa kesalahan.



Karena semua manusia itu baik kalau kamu bisa melihat kebaikannya

dan menyenangkan kalau kamu bisa melihat keunikannya

tapi semua manusia itu akan buruk dan membosankan

kalau kamu tidak bisa melihat keduanya.

Begitu juga Kebijakan, Kebijakan itu seperti cairan,

kegunaannya terletak pada penerapan yang benar,

orang pintar bisa gagal karena ia memikirkan terlalu banyak hal,

sedangkan orang bodoh sering kali berhasil dengan melakukan tindakan tepat.

Dan Kebijakan sejati tidak datang dari pikiran kita saja,

tetapi juga berdasarkan pada perasaan dan fakta.

Tak seorang pun sempurna.

Mereka yang mau belajar dari kesalahan adalah bijak.

Menyedihkan melihat orang berkeras bahwa mereka benar meskipun terbukti

salah.



Apa yang berada di belakang kita dan apa yang berada di depan

kita adalah perkara kecil berbanding dengan apa yang berada di dalam kita.



Kamu tak bisa mengubah masa lalu....

tetapi dapat menghancurkan masa kini dengan mengkhawatirkan masa depan.

Bila Kamu mengisi hati kamu ....

dengan penyesalan untuk masa lalu dan kekhawatiran untuk masa depan,

Kamu tak memiliki hari ini untuk kamu syukuri.

Jika kamu berpikir tentang hari kemarin tanpa rasa penyesalan

dan hari esok tanpa rasa takut,

berarti kamu sudah berada dijalan yang benar menuju sukses.


"Suatu hal terindah dalam hidupku adalah melayaniNya dan mencintaiNya."

Reyna

Author: Kang Awan /

tak peduli berapa banyak kesalahan
tak perduli berapa banyak air mata
aku akan melewatinya

jika kita berdua ada
semua akan menjadi kebahagiaan
di langit biru diatas jiwaku

meskipun diriku sulit di mengerti
jika aku dihadapkan pada kaca yang disebut cinta
aku pasti dapat melihatnya

jangka waktu yang baru juga akan melewati kita hari ini
walaupun kita terluka
jangan berhenti

ketika kamu kehilangan kata kata
dari sebuah senyuman hadir pesan yang terbaik

Hati yang terluka

Author: Kang Awan /

saat kau pergi aku sadar....
itu kali terakhir aku melihatmu
dan aku begitu bodoh
tidak menarik tanganmu dan mencegahmu
sambil membisikkan kata cinta di hatimu
kini........
yang tersisa hanya rindu dan sesal di hati
merasuki namun tiada berarti
memerihkan luka yang entah kapan tercipta
sudahlah.....
aku sudah bosan dengan ini smua
penantianku tak kunjung tiba
jua rinduku tak berbalas suka
jadilah prasasti sebagai tempat berkumpulnya rasa
pengganti nisan untuk hati yang terluka

Kisah Sebuah Hati

Author: Kang Awan /

Ketika sebongkah es membungkus jantung
Sebutir bintang memancarkan sinar
Mengalirkan panas
Mencairkan hati yang sekian lama beku
Menghidupkan jiwa yang sekian lama mati

Nyala bintang semakin terang
Pintu hati tlah dibuka
Ajak bintang menari di angkasa
Awan langitpun terusir
Kilau hati dan bintang kian mempesona

Tibalah kini di ujung pagi
Bintangpun harus pergi
meninggalkan hati
Haruskah hati mati dan membeku lagi .........

Denyut sang lelaki

Author: Kang Awan /

tak perlu lah kau bertanya lagi,
tanpa alas kaki ku berlari di padang pasir,
tanpa penutup kepala ku berteduh di bawah mentari,
tanpa mantel bulu kutiduri salju abadi.

lelaki ini menantang dunia, lagi !
menarik semua awan-awan berat
ke pangkuan bumi, saat semua terlelap dimakan usia.
tak akan lelah aku bercinta dengan noda biru,
bila selama ini tak pernah kuisap udara semumu.
ahh, andai kau adalah bidadari pagi
tak perlu lah aku tunggu sampai bumi merenta.

hidup tak berupa pengandaian,
bila lorong-lorong keabadiaan terbuka juga,
menjemput nurani yang terkungkung kebekuan.
mungkin juga, langkah yang perlahan masuk
akan berupa ketukan kecil di ujung sana
hingga kasidah cinta akan berhenti memanggil dunia.

aku disini,
menatapmu lewat cermin hati,
dan kilauan air telaga, dimana semua bayangmu bermandikan luka
aku disini,
mendengarkan dengkur pilumu,
dan hembusan tawa kosong dari dadamu,
aku disini,
mengeja namamu, ribuan kali semampu bibirku..

Kemarin,Hari ini dan Esok

Author: Kang Awan /

Kemarin. Telah engkau gores luka dengan darah
perjalananmu yang melelahkan itu
menanggalkan jejak diatas pasir.
"Masa lalu adalah cermin waktu yang retak," begitu
engkau berkata

Hari ini. Kau tulis cerita dengan ranting jati
menghitung bintang di langit dan mengirimkannya
kepada semua yang bernama riwayat.
-seperti hikayat dalam cerita sang messiah

"Esok akan kubuat istana di tepi danau pada
lereng bukit itu." Katamu kemudian.

Sebab kemarin adalah kenangan. Hari ini sebuah cerita.
Esok menjadi harapan.
Maka berbaringlah disini. Diantara percikan beribu cahaya
sambil bermimpi mata biru

izinkan aku mencintaimu....

Author: Kang Awan /

rinduku meluap...
ingin kuungkapkan....
angin, sampaikan rasa rindu ini....

senyummu....
tawamu....
masih terbayang dipelupuk mataku...

kuingin engkau tahu...
engkaulah segalanya....

mungkin aku tidak sempurna..
namun dengan ketidaksempurnaanku...
izinkan aku mencintaimu....

Everything's gonna be all right!

Author: Kang Awan /

Mingle with the good people we meet
Good friends we have,
good friends we have lost
Along the way
In this great future,
you can't forget your past
So dry your tears, I see.
A little darlin', don't shed no tears
Everything's gonna be all right!
darlin'
don't shed no tears
One more time I got to say
please don't shed no tears

Sobat

Author: Kang Awan /

Sobat......
Pagi yang berganti, siang terlewati sadarkah
tiap langkah mu tertunduk tanpa menadah
jua hanya peribaan dermaga mu berlabuh
tak lama, tak sekejap mata

Sobat.....
Ombak berhempas menyahut tahukah
saat khayal mu merana tak kenal arah
nian melayang peraduan mu tertuju
tuk pergi, tak kembali lagi[/center]


Sobat.....
Awan berarak, angin berteriak sadarkah
kala jalan mu tercabang tiada gundah
sejenak meratap hanya menoleh marah
tak benci, tuk lepaskan diri

Sobat.....
Angan,
impian
harapan
kita satu.............

Ruang Hampa

Author: Kang Awan /

Duduk sendiri ku disini
Tak beranjak dari kursi ini,sendiri tak bertepi
Tak pernah ku merasa seperti ini
Tak terasa waktu yang telah terlewati
Kubayangkan semua masa ini..
Terkubur dalam hati yang terdalam
Berhenti kah waktu itu untuk ku
Tak berjarak sudah jalan ini kulewati
Perjalanan ini kapankah akan berujung indah
Sang penyair bernyanyi untuk rinduku
Di iringi tarian dari anak kecil yang berlarian


Berlelap dalm hampanya kekosongan jiwa ini
Rinduku padanya akankah berakhir
Resah penatian dalm buayan sang pujangga cinta
Ribuan kata cinta telah terucap
Teriring bersama harumnyasemerbak wangi bunga asmaraku

Melantunkan nyanyian bersama gitar kecil ini
Berhari hari lagu itu membawa kisahku kepada dunia
Menanti seseorang mendengar dan menyanyikannya untuk ku
Kurasa dalam di hati mencarimu
Terhapus rindu yang tak terobati
Sayap yang membawaku padamu telah patah dalam perjalanku
Tangan yang terbuka akan selalu menanti hati yang teluka
Tak kunjung padal hasrat dalam hati ini
Sampai kapan….

dalam ruang kamar ... ku dekap erat kaki ku
sambil kunyalakan sebatang rokok
dan ku hisap perlahan lahan

kepala ku tengadahkan ke atas
dan melihat langit langit kamar
tanpa seberkas cahaya yang menerangi

sekali kali setitik cahaya rembulan
menerobos masuk lewat seribu pori pori celah
dan menari seakan akan merobek hati ku

terkenang suatu masa yang tak pernah ku lupa
dimana kenestafaan menyayat hati
dan air mata kering untuk menangisi semua nya
sungguh perih terasa ...

Jangan pernah ragu

Author: Kang Awan /

Kutuangkan hatiku saat menciptamu
Kujalin nafasku disela serat tubuhmu
Seakan dunia berhenti saat kau jejakkan kakimu
Tatapan mataku terkunci dengan keindahanmu

Lebih bercahaya dari mentari
Lebih berwarna dari pelangi
Sungguh... kau lebih dari yang lain...

Namun saat penaku terpatah
Aku tahu seketika itu jurang merekah
Antara kita tidak lagi seperti dahulu
Bagian diriku yang terkoyak bersamamu

Rentang waktu...
Takkan bisa pisahkan kita selamanya

Tapi...
Itulah keputusan terberat yang harus kupilih
Saat ragaku tersiksa karena cinta
Dan sendiri...

Tenang saja...
Perpisahan ini hanya sementara...

Kukalungkan kembali mutiaraku padamu
Karna hanya dirimu pengantinku
Peganglah janjiku
Dan berjalanlah bersamaku

Memang semuanya telah berubah
Namun Aku telah sematkan perjanjianku yang baru
Denganmu...

Jangan pernah ragukanku
Dirimu tetap dan akan selalu menjadi yang terindah...

Tersungkur dan jatuh

Author: Kang Awan /

Bila Hati Telah Patah...
Kesepian mendalam kurasa
Dalam diam diantara cahaya Bulan yang redup
Kurenungi Perjalanan hidup

sepi dan hampa menyelimuti hati
Rasa takut kehilangan menyergap
Menghadang langkah hingga ku tak tahu
Harus kemana....

Pelan...
Aku tersungkur dihadapanmu
Tak berarti...Tanpa Makna
Cinta bukanlah apa-apa
Hanya Tombak tajam menusuk tepat di jantung

Aku tersungkur....jatuh....
Tersungkur.....lalu jatuh...

Membakar Kenangan

Author: Kang Awan /

kadang kita selalu tersenyum akan sesuatu yang mungkin membuat kita bahagia
kadang kita selalu menangis akan sesuatu yang mungkin membuat kita sedih
apakah kita pernah tersenyum ketika kita sedih
apakah kita pernah tertawa ketika kita sedang menangis

takkan pernah terbayang saat kita akan kehilangan seseorang yang berarti
apakah kita rela melepaskannya
takkan pernah terbayang saat kita akan membutuhkan seseorang
apakah kita sanggup sendiri

pilihan adalah cobaan yang sulit
realita adalah makanan yang pahit
kebohongan adalah kata yang sakit

kita harus rela melepaskan sesuatu
yang sebenarnya bukan milik kita
kita harus rela melupakan sesuatu
yang seharusnya menjadi memori dari dulu

tapi..
apakah kita sudah memberikan sesuatu sebelum melepaskannya
tapi..
apakah kita bahagia sebelum melepaskannya

hidup ini adalah sebuah lembaran yang putih
diisi dengan sebuah misteri
kotor dengan noda suka dan duka
membuat sebuah kata yang kita sebut "kenangan"

satu hal yang paling sulit dilakukan
"membakar sebuah kenangan".....
hanya satu api yang mampu membakar kenangan
api atas nama waktu

ibarat sesuatu yang terbakar
akan meninggalkan arang
sanggupkah kita membersihkan arang itu

ada kalanya membiarkannya adalah jalan terbaik
andai waktu bisa berjalan mundur
banyak yang akan kuminta
tapi apakah aku bisa kembali ke kenangan dalam otakku..

Satu Kesempatan

Author: Kang Awan /

sesaat aku terpaku pada waktu yang berjalan
menatap diriku dalam
merenungkan akan masa depanku
misteri..
suram...
ingin kumaki situasi ini'

kulari dengan mata terpejam
dalam dunia cerminan dalam jiwaku
menatap lurus kearah garis datar diujung pandanganku
kemana...
bagaimana...

pikiranku kacau
hatiku ingin memaki
mencaci
dimanakah aku kini
tempat yang penuh dengan kekacauan
misteri
impian
membaur menjadi satu

kemana arahku sekarang
maju tak mungkin
berarah mundur pun tak jadi
kesamping aku enggan

yang diAtas berikan aku cermin
merenungkan bayangan diriku di masa yang tlah lalu
apakah ini karena dosaku
kelakuanku
doa orang yang marah padaku

tak taulah
aku hanya mengharap waktu yang menjawab

satu kata
aku adalah bagian dari kumpulan bejat
mengharapkan satu kesempatan

Kenapa kau bertanya tentang cinta

Author: Kang Awan /

apakah cinta
berarti harum mawar
di atas tempat tidur
di setiap pagi kau terbangun?

apakah cinta
kata sayang yang terucap
dari anyir lidah
di setiap malam menjelang tidur?

apakah cinta
cium mesra di bibir
dan peluk hangat antara kita?

ah kenapa kau mesti bingung
dan selalu bertanya?
biarlah cinta cukup menjadi alasan saja
buat kita bercinta tanpa rasa berdosa...!

untuk dia yang tak pernah tau

Author: Kang Awan /

Mencintaimu hingga kini.. .
Adalah sebuah anugrah yang tak bisa diungkapkan dengan kata
Meski aku harus berjalan diatas luka
Entah indah, entah salah
Karena mencintaimu adalah egoku untuk memilikimu
Candu akan tiap inci tubuhmu, tiap hela nafasmu
Karena mencintaimu adalah menghalalkan segala dusta & dosa
Keinginan tak terbatas dalam segala keterbatasan

Mencintaimu hingga kini.. .
Hanya hati yang kuandalkan untuk melewatkan waktu
Karena saat bersamamu aku tenang, aku hidup
Karena saat bersamamu masalahku hilang terbang melayang
Kau rajutkan pelangi semu di hari berwarna abu-abuku
Kau gantungkan asa disaat aku hampir mati disana
Hangat menikmatimu menahan ragaku hingga tak bisa berlari
Dan diatas segalanya ternyata aku membutuhkanmu...

SENYUMLAH UNTUK KEPEDIHANMU

Author: Kang Awan /

Terkadang marah itu perlu ... kadang tidak
Terkadang benci itu perlu ... kadang tidak
Terkadang tangis itu perlu ... kadang tidak
Tetapi senyum selalu engkau butuhkan

Tatkala dirimu berduka ... tersenyumlah
Tatkala hatimu terluka ... tersenyumlah
Tatkala jiwamu terkoyak ... tersenyumlah
Tersenyumlah untuk kepedihanmu

Raga yang terluka ... memang sakit
Hati yang terluka ... memang perih
Jiwa yang terluka ... memang sedih
Tapi senyuman bisa menghapusnya

Memang tidak semua bisa hilang
Memang tidak semua bisa sembuh
Memang tidak semua bisa kembali
Namun senyuman setidaknya bisa mengobati

Ingatlah pesanku ini ... renungkanlah
Senyumlah untuk kepedihanmu

Perempuan Diujung Penantian

Author: Kang Awan /

Duduk termenung dalam kesendirian
Menghiba dia kepada seluruh alam
Nasib ditangan usah kau lepaskan
Bilakah esok yang terang menjelang

Duduk termenung seorang diri
Asa tak putus untuk menanti
Gundah dihati tak jua pergi
Adakah kembali tambatan hati

Duduk termenung kaki bergoyang
Hampa terasa semua pandang
Mengapa berkecamuk hati yang bimbang
Akankah kakanda datang menjelang

Kini terbaring terbalut sepi
Kini terbaring di alam sunyi
Kini tiada lagi duka di hati
Tatkala takdir sudah menghendaki

Perempuan yang dulu termenung
Perempuan yang dulu bimbang
Perempuan diujung penantian
Kini tlah kembali pada Illahi

Membunuhku

Author: Kang Awan /

Terkadang,
Kubayangkan dunia ini tanpamu.
Namun,
Sekarang aku bahagia bisa mendapatkanmu.
Ini adalah jaring rumit yang kau rajut di kepalaku.
Banyak suka dan beberapa duka,
Bagaimana kita selalu tetap sama.
Kurasakan cara kau melintasi pikiranku,
Dan kau selamatkanku di saat yang tepat.
Kunaik tinggi,
Kugali dibawah,
karena setidaknya kumerasa hidup.
Tak pernah hadapi hari-hari penuh emosi.
Tapi hidup begitu indah,
Aku merasakanmu.
Kau pergi dan akhirnya ku bisa bernafas.
Karena ku tau,
Pada akhirnya kau tak pernah pergi.
Tapi apimu mengisi jiwaku,
dan melukaiku,
seperti tak seorang pun tau.
Aku hanya duduk terdiam menunggu.
Membuang waktuku,
hanya untuk memandangi potret dirimu.
Dan aku bertanya-tanya.
Haruskah aku mencarimu???
Lalu aku berpikir,
mungkin tak sendiri.
Seperti baru saja kemarin,
Kau masih jadi bagian dariku.
Aku biasa begitu tegar,
tanganmu memelukku erat.
Semuanya terasa indah,
tak terpisahkan.
Seperti tak kan ada yang salah.
Maaf,
kutak pernah mengatakan.
Semua yang ingin kukatakan,
telah terlambat untuk menahanmu.
karena kau telah terbang jauh,
begitu jauh.
Tak pernah kubayangkan hidup tanpa senyummu.
Merasa dan mengetahui kau mendengarku,
membuatku tetap hidup.
sekarang,
ku tak bisa bernafas,
ku tak bisa tidur,
ku tak bisa melakukan semua.
Aku mencoba untuk bertahan.
Inilah aku,
sekali lagi aku hancur,
berkeping-keping,
tak bisa menyangkal,
tak bisa berpura-pura.
Kukira kau lah satu-satunya.
hancur didalam hatiku.
tapi,
kau tak kan bisa melihat air mata,
yang kukeluarkan di balik mata yang sedih ini.
kau membuatku merasa baik,
untuk sekali dalam hidupku.
sekarang yang tersisa dariku,
adalah kepalsuan yang kita jalani bersama.
begitu hancur didalamnya.
akhirnya kusalahkan diriku.
karena,
membencimu,
melihatmu,
sekarang,
"MEMBUNUHKU"

Aku masih aku...tetap di situ.....

Author: Kang Awan /

Pagi datang lagi dengan harapan...
Aku masih seperti dulu....
Aku masih mengharap hidup ku bertukar masa depan..
Pagi pergi tinggalkan ku...

Tengahari datang pula dengan sinar kegembiraan
Aku masih seperti dulu...
Aku masih mengharap hidup ku bertukar keadaan
Tengahari pergi tinggalkan ku

Petang datang membawa cerita kejayaan
Aku masih seperti dulu
Aku masih mengharap hidup ku hilang kepayahan
Petang pergi tinggalkan ku

Malam datang dengan silau bahagia
Aku masih seperti dulu
Aku masih menangis kecewa
Malam pergi tinggalkan ku

Aku masih aku...tetap di situ.....

Hujan

Author: Kang Awan /

Kawan,
semalam aku sakit hati lagi
hari esok janji pada ku seribu janji
matahari dan bulan janji pada ku seribu janji
hati aku sakit lagi
apa mungkin semalam dan esok teman barangkali?
aku sakit hati lihat hujan dan petir
hujan dan petir didalam hati ku siapa yang tahu?
aku tidur....
dan mimpi pun menjelang tiba...
didalamnya aku seorang diri
lantas baru kusedar
selepas hujan dan petir itu datang dariNya
pelangi kan tiba membawa ceria...
Apakah akan terus hujan dalam hati ku?

Hampa

Author: Kang Awan /

Hari ini ku diterpa oleh kehampaan
Sunyi dan senyap ku terpaku
Entah kenapa selalu ada kehampaan diantara
Hingar Bingarnya kehidupan ...
Kenapa ada kegetiran yang tercipta disana ...
di roman-roman cintaku ....

Tersakiti dan menyakiti adalah 2 hal yg lumrah
Selalu saja terjadi ...
Entah ...
Apakah ada lagi wanitaku yg ingin kusakiti ...
huh dasar aku slalu saja menyakiti ...

Banyak orang yg menabu genderang cintanya disana ...
Menari dan bernyanyi tanpa memperdulikan aku ...
Aku yg disini di dalam kehampaan ...

Entah berapa lama ku disini ...
menyaksikan tingkah polah mereka ..
Hingga ku terjaga dari lamunanku ...
karena sosok wanita itu ...
kulihat dia menatapku ...

kala itu senyumnya membuat lidahku kelu
tak ada yg keluar dari mulutku
selain kekaguman yg berlebihan ...

Kadang ku berfikir,
akankah dia yg menjadi bagian dari tulang rusukku yang patah...
Ah gila pikiran ku menerawang jauh ...
hingga malaikat kanan ku berujar "Jangan cuma berfikir, tapi berusaha untuk dia ..."
kaki ku pun melangkah menjauhi keramaian...
melangkah dengan pasti ...
tanpa ku tahu apakah dia akan tunduk akan ikatan cintaku ...

Untukmu yang disana, yang menjeratkan jaring cintanya
diantara elok warna indahmu ...
ijinkan aku untuk berujar cinta setelah ku berfikir...
Agar kelak kau tau rasa ini ...

Anak anak Desa

Author: Kang Awan /

Berjalan diatas batu tanpa alas kaki
Berlari-lari menuju sekolah di pagi hari
Meski mereka belum satupun mandi
Tetapi mereka adalah anak yang suci

Polos dan sayu terlihat matamu
Ketika berjalan di panas terik mentari
Rasa Lapar Seakan Tiada Menggangu
Engkau tetap tegar dan mencoba menari

Ku Selalu Berdoa Kepada Yang Kuasa
Agar Kelak Nasibmu Dapat Berubah
Jadilah Menjadi Seorang Penguasa
Namun Tetaplah Bersikap Baik Dan Ramah

bintang pujaan

Author: Kang Awan /

Semua Orang Memandang Ke Arahmu
Dikala Malam Terang Tanpa Awan Hitam
Semua Orang Memujamu
Melihat cahayamu yang kelihatan Tentram

Apakah Artimu Sebuah Bintang?
Cahayamu Tidak bisa Menerangi
Aku Hanya Merasa Kamu Itu Sombong
Tebar Pesona Dilangit Tinggi

Mendung Malam Kini Telah Tiba
Saatnya Kamu berlalu dari semua
Semua Menangisi Kepergianmu
Orang-Orang yang selama ini Memujamu

Engkau begitu cepat berlalu

Author: Kang Awan /

Sebelum Dia Datang Aku Sangat Kesepian
Sesudah Dia Ada Aku Kelihatan Bahagia
Kini Aku Kembali Kesepian
Ketika Dia Berlalu Meniggalkan Semuanya

Apakah Arti Pertemuan Itu?
Apakah itu datang sebagai pelipur lara?
Mengapa Engkau Begitu Cepat Berlalu?
Mungkinkah Kita akan Kembali Berjumpa?

Ku hanya bisa bertanya Seadanya
Untuk mengurangi rasa kesunyian
Dan Ku Hanya Bisa Berdoa
Agar Selalu Dapat Ditabahkan

Dan Kini Ku kembali terdiam
Duduk sambil Mengenang
Meski malam semakin Kelam
Tapi Kumasih Duduk Tercengang

Sohib

Author: Kang Awan /

Mungkin engkau marah padaku
Ketika kudatang mengganggu
Disaat kamu tidak memiliki banyak waktu
Untuk bercanda gurau bersamaku

Mungkin kamu lagi senang
Ketika aku datang menyapa
Disaat kamu punya waktu senggang
Dan selagi kamu tidak bekerja

Namun satu yang sudah pasti
Segala sesuatu tidak ku masukkan kedalam hati
Meskipun sedikit hati ini nyeri
Menerima perbuatan kamu yang sedikit kelihatan keji

Engkau tetap sahabatku
Sahabat sejatiku
Engkau penghiburku
Ku akan selalu setia kepadamu

Pengakuan Cinta

Author: Kang Awan /

kini ku datangi kau sang biduan,
dengan secangkir malam tertuang merah,
juga senampan senja berwangikan mawar jingga.

aku tak cukup berani
menulis puisi sumbang atau lirik pantun penuh narsis
kau pun tahu, aku adalah pecundang mungil
yang mengulur waktu di balik dekapan hangatmu.

namun kini, ku datangi kau sang biduan
ku temani malammu dengan cinta
dan alunan melodi rindu yang kutumpuk jutaan usia
hanya untukmu, dan denganmu
kan kupanggil jutaan matahari
untuk menerangi sudut tersempitmu, di sana.

tidakkah aku telah pantas menggapai panggungmu, sang biduan ?
kurayu-rayu tiada henti sejak kau memandang jubahku
dan aku terlampau letih menahan dentuman jantung sendiri.
kau, adalah senikmat dunia tanpa dusta
juga seindah syurga tanpa hisab dosa.

datanglah, datanglah, dan terima segunduk rindu
yang tak kubawa pergi, kutinggal di dadamu.
aku tahu, kau tak bisa melukai mimpi
seperti hidup yang terus meminta pengorbanan.
kau tak bisa bertarung bila malam tetap gelap
dan bayangan rembulan terkikis asa dari balik ranting paling rapuh.
aku datang untuk itu, semua itu,
demi sang hati yang semakin tua
menunggu peralihan musim bersemi kembali.

Sebuah Pilihan

Author: Kang Awan /

Jalan ini bukan mistar, sayang
lurus dan tanpa jeda
hingga kau tak perlu berpikir mesti kemana
Jalan ini berkelok, sayang
dengan sejuta persimpangan tibatiba
membuatmu berhenti sementara
menekan detak jantung tak tahu harus apa
Jalan ini bukan permainan, sayang
bisa ditentukan acak semenamena
sembari mempermainkan logika
berharap keajaiban menyelesaikan segala
Jalan ini semesta, sayang
dan kau pengambil keputusan

Syukurku

Author: Kang Awan /

Setiap kedip mataku Ya Allah,
Aku bersyukur atas nikmat ini.
Banyak orang melihat, tetapi buta.

Setiap tarikan napasku Ya Allah,
Aku bersyukur atas nikmat ini.
Banyak orang mencium, tetapi tidak mampu membau.

Setiap suara yang kudengar Ya Allah,
Aku bersyukur atas nikmat ini.
Banyak orang mendengar, tetapi tuli.

Setiap desir angin yang kurasa Ya Allah,
Aku bersyukur atas nikmat ini.
Banyak orang merasa, tetapi kebal.

Setiap degub dan detak jantungku Ya Allah,
Aku bersyukur atas nikmat ini.
Banyak orang hidup, tetapi mati.

Akhirnya Ya Allah,
Jangan Kau cabut rasa syukurku ini dari hatiku,
Yang dapat membuatku buta, bebal, tuli dan mati.

Malamku Tanpamu

Author: Kang Awan /

Tanpamu..
malam ini terasa sepi sekali.
hanya sesekali suara jangkrik memecah kebisuan.
Kadang nyaring. menyentak lamunanku.
Kadang pilu. menggugah sudut hatiku.
Mengusik segala diamku. Kembalikan kenangan waktu itu.
Saat-saat kau ada bersamaku.

Krik! Krik!
Suara-suara itu semakin lama makin membahana.
berirama di telingaku.
mengikuti detak-detak jantungku. terasa semakin bernada.
seakan mengajakku melangkah untuk berdansa.
satu... dua... satu.. dua...
aku berdansa. berputar. menari.
dalam irama ilusi. aku semakin asyik bermimpi.

Aku terus menari. terbang. melayang.
sampai menembus gumpalan awan. halus. lembut.
tersentuh oleh ujung-ujung jariku.
putih. biaskan cahaya indah di pelupuk mataku.

Aku terus menari. menghibur diri. mengisi sepi.
mengukir rasa pada hari-hari ini. tanpamu.
aku tenggelam dalam nadaku.
terlarut dalam rangkaian kata-kataku.

Aku terus menari. dan akan tetap menari.
sampai kau datang mengganti.
sampai kau kembali mengusir malam yang sepi.

Menunggu

Author: Kang Awan /

Aku masih menunggu dia datang
Aku masih menunggu supaya dia hadir
Meratap perasaan aku ...
supaya aku boleh tersadar
dalam mimpi kekosongan hidup

Aku tak mau dibayangi kisah silam
lantas aku luapkan apa yang terpendam
Tidur malamku kini lebih bermakna
tiada rahasia di hati lagi.

Jadi, orang kata kalau pintu tertutup
ada pintu lagi yang dibuka
Ada seseorang yang lebih baik
Yang lebih berhak untuk aku
Menunggu aku, menunggu untuk disayangi
dan aku menyayangi

Jadi.. aku masih menunggu orang itu
Di pintu yang satu lagi dengan tersenyum

Pemahat Memory

Author: Kang Awan /

kanvas mega ramai dihiasi kuas putih yg bergerak
seiring nafas bumi sepoi meniup
membawa suasana ramai oleh kepak sayap
kuletakkan pandanganku di garis lurus di ujung lautan
memapa kakiku goyah meninggalkan jejak
seiring perjalanan panjang yang melelahkan
meninggalkan memori akan misteri

kulalui jalan yang baru bagi kakiku
melewati banyak pusara
seakan bertanya pernahkan aku mengenal mereka
mencari dalam keheningan sebuah nama
nama yang masih misteri bagiku

alunan lagu senja menghantui di ufuk barat
membaur bersama layar biru samudera
membawa ruang jingga saat sore
angin keputusasaan datang bagaikan pencuri
membawa jiwaku ke depan gerbang kekecewaan
dimana...
kemana....
bagaimana.....

ingin kuteriak pada dewa jurang
ingin kuberbisik pada dewi angin
lihatkah...
tahukah....

sang dewi berbisik lirih
tanya keluar dari bibir mungilnya
membawa masuk jiwaku dalam hatiku
sebuah pusara diam dalam kehampaan
disana terpahat sebuah nama

ternyata itu bukan pusara
sebuah batu yang indah dan tak tergoyahkan
seseorang mendekatiku
adakah lagi yang mau kupahat???
sejenak aku terkejut
siapa

"inilah aku si pemahat memori"

Just for the one I love

Author: Kang Awan /

I want somebody who loves me
Through thick and thin
She adores me just like I adore her
Someone that I'm longing to see

Our love will grow together
We?ll be holding hands through the rocky road
Everything will be smooth and easier
Simply because we love each other all the way

My heart will sing a song or two
Just for the one I love
Because I'm so lucky to have her in my life

Jangan Membenciku

Author: Kang Awan /

Hatiku kan terus merasa bersalah, karena
aku tlah berulang kali menyakitimu
Aku tak sanggup, bila harus hidup dalam
perasaan bersalah...

Aku minta maaf sayang......
Aku tak tau harus bagaimana lagi.
Yang ku bisa hanya diam, berdiri dan
menetaskan air mata ku...
Aku mengaku salah, aku mengaku menyakitimu.

Lelah Menunggu

Author: Kang Awan /

Kutunggu dirimu di persimpangan...
Dengan setia ku menunggu..
Kutunggu hatimu di hatiku...
Tanpa lelah ku menunggu...

Ahhh...
Sampai kapan ku harus mennggumu
Sedangkan kau hanya melambai di kejauhan
tanpa sudi untuk mendekatiku

Untuk apa kau melambai
Untuk apa kau membuatku berharap
Menyakiti hatiku karena menunggumu
membuatku lelah tak berdaya

Ini Sebuah Cerita

Author: Kang Awan /

ini sebuah cerita...
tanpa harus tertawa,
kita membumikan sepi di sana.
kita merangkai seperangkat malam
menjadi kehinaan..
dan,
kau adalah belukar kosong
merangsak masuk ke lembah nurani
menggonggong di malam butaku.
aku di sini kawan,
melipat celana, membuka sepatu
melompat ke peraduan terdahsyat,
hanya untuk mencipta kenangan
entah manis atau pahit.
yang jelas, aku adalah pembunuh keji, untuk malam ini.

ini sebuah cerita..
untuk kita buka di ujung nyawa,
tentang kehinaan, tentang kegelapan.
untuk kita ramu di pojok bumi,
seperti bongkahan rasa, yang terlumat pagi.
aku adalah pesakitan kotor,
mencari setetes zam-zam
di balik luka dan keringat dusta.
mungkin saja, saat semua tentangmu berakhir
aku bisa pulang dengan tenang
mengayun langkah menuju peraduan yang lain.
masih telampau panjang, kawan.
kaki ku akan selalu berceceran darah
sepanjang mimpi yang mengusang
dan sejalur kehidupan yang pasti memilukan.
kita telah abadi,
dalam kekotoran..

ini sebuah cerita...
tentang kita yang mencipta neraka,
membakar malam menjadi api unggun dosa
hanya untuk kita..
untuk kita nikmati berdua
di sana....
di jalanan yang masih terlampau panjang...

Hanya Sahabat

Author: Kang Awan /

ketika semua membiru
dalam dekapan langit
walau sang mempelai takdir
teramat lincah di kubangan waktu.
namun, bila mimpi terlalu beraroma pekat
apalah daya semua akan berangsur mendaki
demi sebuah penerjemahan diri.

begitu pula akan suatu senjamu,
melambai pelan di buritan kapal
mengais ombak-ombak rindu
yang tak akan tersentuh malam.
aku percaya itu, sobat !
demi matamu yang berlinang luka
seperti celah embun di batas mayapada,
kau meluas, merangkul tiap hentakan ekspresi itu.

dan aku,
menantimu di hari terakhir
saat semua selalu abadi
dan kehidupan tak terhitung lagi,
setelah kematian yang indah
dan setelah semua berlalu tanpa cela.
aku disana,
memanggil nama kecilmu, berulang kali
menjemput pelukan purba
yang tak pernah kita rasa
di bumi, dan di sepanjang hayat..

D I A M

Author: Kang Awan /

leburan jejak yang teramat bias
menjadi serat-serat panjang dari ujung mata itu.
sejenak, ada sejuta kehampaan
menerobos masuk tanpa mengetuk pintu
dalam hati dan raga yang membuta.

dan semenanjung peradaban
mengukur kedalaman jiwa dari balik dinding,
berupa nyanyian pilu
dan denting piano bernada sumbang.

ahh,
biarkan saja, mereka berada pada tempatnya
dan bumi ini masih teramat luas untuk dijelajah.
juga matamu, yang bermandikan air mata
bukanlah bukti dari arti segala
juga wajahmu, yang tak lepas menghilang
adalah jejak rapuh yang akan tergilas katulistiwa...

D I A M

Author: Kang Awan /

leburan jejak yang teramat bias
menjadi serat-serat panjang dari ujung mata itu.
sejenak, ada sejuta kehampaan
menerobos masuk tanpa mengetuk pintu
dalam hati dan raga yang membuta.

dan semenanjung peradaban
mengukur kedalaman jiwa dari balik dinding,
berupa nyanyian pilu
dan denting piano bernada sumbang.

ahh,
biarkan saja, mereka berada pada tempatnya
dan bumi ini masih teramat luas untuk dijelajah.
juga matamu, yang bermandikan air mata
bukanlah bukti dari arti segala
juga wajahmu, yang tak lepas menghilang
adalah jejak rapuh yang akan tergilas katulistiwa...

Ini...Tentang Sesuatu

Author: Kang Awan /

mari masuk ke belantara luka,
setelah bersetubuh dengan gelak tawa
juga ranumnya payudara mimpi yang kian menggoda.

wajah yang terus membasah,
mengingatkan pada selangkangan kotor
di atas ranjang dan sisa keringat malam.
hilang sudah tentang cerita pagi
tiada henti mengerangi sesal dan jejak kosong,
menjadi hitam, legam dan tak memiliki nama.

hidup bukan hanya hunusan pedang,
juga bukan hanya kecupan geli di balik kelambu.
dan kita hanya tertawa gila
mencaci maki tiap detik yang berlalu, selalu lalu ..
dan kita hanya menangis
melipat jiwa dalam sangkar kerakusan
akan dunia dan syahwat liar semata
dan kita hanya terdiam membisu
mengingat mantra-mantra keangkuhan
telah habis terkikis usia,
renta dalam noda
renta dalam lelah
renta dalam sisa nafas yang semakin memberat...
dan kita hanya terdiam beku membatu
setelah segalanya tentang semua ini
terkubur rapi dibawah nisan ini ..

Bila

Author: Kang Awan /

Dua pupil mungil menerawang
Didalam redup gelas panjang putih
Delapan jari lengket menempel di langit
Menunggu si kecil penyambung hidup

Belukar khayal dihempas sepoinya topan mimpi
Menyisir menggapai sosok bayang
Mencari potongan potongan renik
Jadikan puzzle puzzle tak berpola

Perihnya indera pengecap warna
Tak terasa terbius kosongnya jiwa
Kurva tonjolan biru berdenyut keras
Mencoba salurkan ingatan ingatan lama
Menggali memori
Mencakar cakar akal
Membuka halaman binder binder tua
Mengurai gumpalan gumpalan
Mencairkan kentalnya lupa

Waktu tak lagi menjadi penganggu
Karena kalbu menjajah tabu
Tirai tirai beruntai seribu
Berjalan merangkak meraba merasa
Temukan sesungging senyuman dara

Lama…
Hanya lama….

Harap asa meminta
Bilakah lukisan semu ayu Sang Pencipta
Menjadi penghias lena….
Bila ?….

Kuhampiri Engkau

Author: Kang Awan /

kuhampiri engkau
yang terduduk di taman hatiku dengan tangan menyangga dagu
dengan kulitku yang dilumuri embun kubiarkan tubuhku tanpa selembar benang
sekilas terlihat kau mengintip dari sudut matamu, hanya sekilas
engkau kembali menusuk rumput hijau dengan sinar matamu, redup
kulihat rumput-rumput menengadah menatap ngangah
mungkin mengagumi sayu wajahmu yang ayu

Wajah sayu ayu lekat ke wajahku
mata indah tiada berkedip, menyelidik
aku biarkan mata hatimu masuk lewat lorong hitam mataku
agar engkau tahu, hatiku telanjang untukmu dan
kubiarkan, kuresapi kecup bibir matamu dikening hatiku
senyummu mulai beranjak bangkit
kurasakan tangan berkulit bangsawan memagut
bibir pori-pori bungkam terpana
kulit seindah putri raja menyentuhnya dengan rasa percaya

daun-daun mengangguk
tanah tersenyum bijak
daun-daun yang rela menyerahkan embun paginya
untuk jiwaku yang tengkurap saat pagi
tanah yang ikhlas memberikan sapa sejuk embun yang meresapi
untuk jiwaku yang meminta pada fajar

I love you

Author: Kang Awan /

I love to see you smile
And I love knowing that I caused that smile
I love to see you happy
And I love knowing that I caused that happiness

I love to look into your beautiful eyes
And I love the way I fall into them
I love it when you hold my hand
And I love having the courage to grab and hold yours

I love to tease and torment you
And I love it when you tease and torment me
I love it when you touch me
And I love to touch you

I love rediscovering how beautiful you are each time I see you
And I love realizing how attractive you make me feel
I love wanting so badly to kiss you
And I love the way you want to take things slow

I love the fact that you still want to be my friend
And I love that I want to be yours
I love so many things about you
But the most important thing is:
I Love you!

I'am Yours

Author: Kang Awan /

aku tau aku bukan bintang
yang menyinari malammu dengan pijar yang cantik
aku tau kau tak butuh aku menjadi bintang,,

aku juga tau aku bukan selimut hangat
yang menghangatkan tidurmu dimalam yang menusuk dingin
karna aku juga tau kau tak memintaku menjadi selimut,,

aku bahkan bukan sebuah lagu
yang bisa menghiburmu saat2 kau butuh ketenangan diri
dan aku bahkan tau kalau kau tak pernah memintaku menjadi sebuah lagu,,

tapi,,
ijinkan aku dengan tangan lusuh dan kaki lemah ini
menjadi sesuatu yang kau tau menyayangimu
menjadi sesuatu yang kau tau memikirkanmu
menjadi sesuatu yang kau tau membanggakanmu kapanpun
menjadi sesuatu yang bukan hanya ada saat membutuhkanmu,
karna seerti yang kau tau
aku hanya tetap aku
seperti apa yang dulu kau tau
menyisakan separuh ruangan dihati untuk muntahan cerita bahkan makianmu
menyisakan separuh hariku untuk memikirkanmu,
dan menyisakan separuh hidupku untuk mencoba menjalani bersamamu,, ( amin )
aku juga masih tetap berusaha menitipkan sebagian rindu untukmu
bahkan aku hingga detik ini masih belum merasa memiliki masalah dengan sifat2mu
karna aku menyayangimu dengan atau tanpa semua siaftmu
baek, buruk itu hanya perbedaan bukan pemisah,,
aku...
masih seperti yang kau tau,,
hanya menyayangimu,, selama kau menyayangiku....

to someone,, u know who u are

Jika

Author: Kang Awan /

jika ada yang perlu disampaikan
maka itu adalah cintaku
rindu yang berkepanjangan
dimana berakhir bisa kutunggu
rindu yang tak terungkapkan
dapatkah kau bayangkan betapa ngilu ?

jika ada yang perlu kau tahu
maka adalah penantianku
seperti tanah-tanah gersang menunggu hujan
maka siram ladang jiwaku dengan pandangmu yang tajam
agar belah hatiku dan meneteslah segala kenang
yang bertahun-tahun kucumbu
dan kusimpan dalam celeng penantian

jika ada yang perlu kautahu
maka itu adalah diriku
yang selama ini bermain bayang-bayang
dan sekarat dibakar cemburu

30 Tahun

Author: Kang Awan /

dimana kamu saat aku dilahirkan?
aku tak tahu

30 tahun berlalu kita bertemu
dari coretan dan garis huruf
kita berkenalan tanpa malu
tentu dengan huruf

kedewasaan menuntun
dari titik satu ke titik lainnya
semakin menghubung
dan semakin terhubung

dimana kamu saat aku dilahirkan sepi?
tepat di depan mataku

Sahabat

Author: Kang Awan /

Sahabat,
Langit berubah warna seketika
dan aku tak tahu
karena aku atau kamu
namun terlihat jelas tak lagi biru

entah kemana sebenarnya
tujuanmu pergi
yang pasti sesal takkan bisa
menghentikan detak waktu

banyak yang sudah terjadi
diantara aku dan kamu
seperti mata air suci
yang membasuh mukaku

semua terlihat nyata
bagiku..
dan itu selamanya

Nama-Mu

Author: Kang Awan /

Biji yang aku tanam
mulai berubah
menusuk masa lalu
membuahi masa depan

Perlahan batang meninggi
ranting berubah cabang
aku duduk di ujung tertinggi
untuk menyentuh langit

Sementara degup jantung
tiada mau berhenti bernyanyi
menyuarakan namamu
ya, nama kamu..

sinar matahari pun menemani
dengan siluetnya di ujung barat