Taubat

Author: Kang Awan /

Duh Gusti Pangeran Penguasaku
Maafkan hamba yang berhati hitam
Yang kadang terlupa dan sering sengaja
Mengaburkan nurani tuk menikmati dunia

Duh Pencipta segala rupa dan semesta
Jangan buat ini takdir abadi
Yang membuatku tak lagi mengenali-Mu
Hingga aku tak bisa memilih surga dan neraka

Duh Sesembahan abdi Maha Dewa
Terangkan mata ini dari kegelapan
Pisahkan jiwa dari keangkaraan murka
Bangkitkkan lagi birahi suci untuk memuja

Duh Sang Pengasih tiada kenal pilih kasih
Anugerahkan sedikit ketakutan
Karena aku terlalu berani untuk lupa
Bahwa alam-Mu bukan hanya dunia

Duh Raja Diraja Maha Perkasa
Hilangkan segala ragu dalam akal matiku
Penuh kebimbangan dan berselimut tanya
Adakah kebenaran dirimu berada

Duh lelabuhan akhir segenap asa
Mundurkan sejenak saat maut untukku
Sempatkan aku tahu apa yang Jibril bawa
Mungkin hati kecilku akan mampu terjaga

Hari Tanpa Penyesalan

Author: Kang Awan /

Hidup ini tak semudah yang kau bayangkan….
Perlu harapan dalam menanti hari esok…
Perlu juga perjuangan dalam menghadapi hari esok…
Orang-orang melihat….
Menghakimi dengan pikiran mereka sendiri…
Untuk apa melihat ke depan…
Kata mereka, masa depan masih panjang….
Adakah yang tahu ketika saatnya tiba?
Ketika orang-orang buru-buru mencari kesana-kesini…
Seperti kata mereka, penyesalan selalu datang terlambat…
Tapi bagaimanakah dengan tindak selanjutnya….?
Waktu berganti setiap detiknya….
Musim hujan berlalu menjadi musim kemarau….
Kemanakah hilangnya waktu?
Adakah suatu penyesalan?
Dan bagaimanakah tindak selanjutnya?
Pikir aku pikir….
Kemana aku melangkah setelah ini…
Manusia memiliki banyak pikiran….
Tapi sekali lagi…
tanpa tindakan semua tak akan terwujud.
Aku…
Ingin menggapai hari-hariku tanpa penyesalan…

Aku Bertanya Tentang Kekasihku

Author: Kang Awan /

Aku bertanya pada malam
dimana kau sembunyikan wajah kasihku ?
malam menjawab;
'kekasihmu akan datang setelah kau serahkan jiwamu padaku'

Aku bertanya pada bintang
dimana bisa kujumpai kasihku malam ini ?
bintang menjawab;
'kau akan jumpai dalam teropongku saat bermimpi'

Lalu aku bertanya pada peraduanku
apakah kau siap mengantarku berjumpa dengan kekasihku ?
peraduan menjawab;
'setiap nafasku adalah pengabdian untukmu'

Aku terlelap
mimpi memuai rinduku terbengkelai

Cinta gag pernah salah

Author: Kang Awan /

Cinta gak pernah salah.......
tinggal ketulusan jiwa
yang mampu menampung rasa itu.

Cinta gak pernah salah.......
hanya kemurnian hati
yang mampu mengesampingkan ego.

Cinta gak pernah salah.......
bukan hanya untuk sekedar memiliki
dan menancapkan plang kepemilikan atas dirinya.

Dan cinta gak pernah salah.......
apapun alasanya itu.......!!!!!!!!!!

H I L A N G

Author: Kang Awan /

dingin terasa sangat menusuk di tubuhku

ketika kehangatan telah hilang dari diriku

apakah boleh aku merindukan sebuah kehangatan?

yang telah hilang

apakah boleh aku memimpikan dirimu kembali?

yang telah pergi dan tak mungkin kembali

yang telah membawakan sebuah kehangatan bagi diriku

dan kenangan manis yang tak terlupakan

Akhirnya

Author: Kang Awan /

inilah akhir perjalanan hatiku..
aku lelah..aq letih..dan aq masih harus sedih..
aku masih harus berjuang melewati smua kepedihan ini

kau adalah pelangi yang mewarnai hariku
kau taburan bintang yang menghiasi malamku
tapi kau skaligus bencana yang menghancurkan hati dan kehidupanku
aku tidak pernah mengerti smua ini
kenapa kau bawa aku terbang sangat tinggi??
kalo hanya untuk kau hempaskan dalam-dalam ke bumi...

aku lihat dengan jelas cinta di matamu
tapi aku tidak pernah tau isi hati mu..

Nasib Bunga Yang Indah

Author: Kang Awan /

Harum Semerbak Tercium Wanginya
Dikala Mentari Pagi Hari Telah Tiba
Kumbang Madu Berterbangan Diatasnya
Sungguh Indah Dan Amat Mempesona

Tetesan Air Masih Terlihat Di Tangkainya
Menambah Memposan Mata Memandang
Semua Orang Kelihatan Memandangnya
Berharap, Agar Engkau Tidak Menghilang

Siang Hari Kini Telah Tiba
Panas Terik Mentari Menyengat Bumi
Bunga Layu Seperti Tidak Berdaya
Keindahan Bunga Tidak Kelihatan Lagi

Kumbang Madu Kini Berlalu Darimu
Mata Manusia Seakan Muak Memandang
Memang , Sungguh Malang Nasib Bunga Itu
Namun Semuanya Hanya Bisa Menggeleng

Cinta,Suka dan Sayang

Author: Kang Awan /

Di hadapan orang yang ku cintai,
musim dingin berubah menjadi musim semi yang indah.
Di hadapan orang yang ku sukai,
musim dingin tetaplah dingin,
hanya suasana yang lebih indah mewarnainya.

Di hadapan orang yang ku cintai,
jantungku tiba-tiba berdebar lebih cepat.
Di hadapan orang yang ku sukai,
aku hanya merasa senang dan gembira saja.

Apabila aku melihat kepada mata orang yang ku cintai,
mataku berkaca-kaca.
Apabila aku melihat kepada mata orang yang ku sukai,
aku hanya tersenyum saja.

Di hadapan orang yang ku cintai,
kata-kata yang keluar berasal dari perasaan yang terdalam.
Di hadapan orang yang ku sukai,
kata-kata hanya keluar dari pikiranku saja.

Jika orang yang ku cintai menangis,
aku pun akan ikut menangis di sisinya.
Jika orang yang ku sukai menangis,
hatikupun menangis,
namun ku hanya menghibur saja.

Perasaan cinta dimulai dari mata,
sedangkan rasa suka lebih dimulai dari telinga.
Jika kau mau berhenti menyukai seseorang,
cukup dengan menutup “telingamu”.
Tapi bila kau mencoba menutup matamu dari orang yang kau cintai,
cinta itu berubah menjadi tetesan air mata
dan terus bersemayam di hatimu
dalam waktu yang tak singkat.

“Tetapi selain rasa suka dan rasa cinta......
ada perasaan yang jauh lebih mendalam…
yaitu rasa sayang.
Sayang yang tak kan hilang secepat cinta pergi,
sayang yang tidak mungkin berubah.
Sayang yang dapat membuatku berkorban untuk orang yang ku sayangi.
Mau menderita demi kebahagiaan orang yang ku sayangi.
Cinta dan suka ingin memiliki,
tetapi sayang “hanya” ingin melihat orang yang disayanginya bahagia.........
“walaupun harus kehilangan”...

Silenced

Author: Kang Awan /

orang-orang berteriak bahwa mereka tidak berteriak,
demikian juga diam
diam berteriak tapi ternyata orang-orang ikut bersorak
dan berkata "tidak perlu berteriak, mendengarnya sangat menyakitkan"
bukankah akan lebih menyakitkan buat diam jika tidak segera berteriak
tapi tentu saja sakit itu hanya diam rasakan sendiri
orang-orang hanya merasakan sakit karena diam terus saja berteriak
sementara yang diam rasakan sakit,
sakit yang semakin dalam
sakit karena teriakan itu memantul kembali
setiap kali diam berteriak

apakah diam cukup puas?
diam rasakan hatinya terkuras
kering dan mengeras

dan sayangnya, hati diam masih berdetak
tak beraturan kadang lemah kadang cepat
jiwa diam sudah pergi dari tubuhnya
tapi sang tubuh tak pernah mengijinkan

diam kembali
tak sendiri
tapi bersama teriakan sepi sunyi

Pernah Marah Sama TUHAN

Author: Kang Awan /

Buat apa punya nyawa,

kalau tidak ada harapan

Buat apa punya tangan,

kalau untuk menggempalkan rasa amarah

Buat apa punya hati,

kalau di dalam ia membeku

Buat apa punya mata,

kalau hanya menangisi kepedihan

Buat apa punya hidup, kalau tidak ada semangat

Buat apa ada Kamu,

kalau banyak yang menderita

You And Me

Author: Kang Awan /

I've known you forever
but you treat me
like I don't exist

You were my best friend
but now you leave me alone

You've changed so much
don't you see?
How happy we were when it was just
you and me

Sitting outside my house everyday
waited for you to come and play
feeling sad when you went away
not knowing what to do
on that day

Now we have gone on our separate paths
you choose one
one that left me in the past

I guess you don't miss me anymore
me waiting outside you door
How many times I prayed that we could go
back to those days....

when it was just you and me

Crying on my Sunshine

Author: Kang Awan /

You cried on my sunshine
And created a black spot
With every shed tear
You made my sunshine rot

your raining eyes threatened
My most fragile rays
You silent tears were bombs
You exploded on my good days

Your sadness has been killing
My sunshine though the years
I won't use my surviving rays
To dry your pathetic tears

I Will Try

Author: Kang Awan /

I let you down.
I'm supposed to be your friend.
There for you until the end.

My lies keep coming.
And only brings you pain.
Nothing I can do to regain.

I can try my best
to fix this mess.
Just to have my friend hurting a little less.

Why did I do it?
I can't answer that.
But, I'm trying to put it in the past.

You want me to change.
I want that too.
But, it's so hard to do.

I admit that I can't.
But, I will still try.
Even if all I do is cry.

I'll try my best.
And hopefully I really will change.
And have a chance to rearrange.

I'm sorry for this all.
I won't do it again.
Because I need you, my friend.

Some friends

Author: Kang Awan /

You are not my friend,
friends don't make you cry,
You made me feel so small,
and all you ever do is lie,

You couldn't even apologise,
when you knew it was hurting me,
You just walked away and left,
although my pain was clear to see,

So many nights laid here crying,
and feeling like I was all alone,
Without anyone in the world,
nobody cares, i'm on my own,

So if this is your idea of friendship,
get the facts cause you are wrong,
How can I be happy without someone,
to stand by me to make me strong.

Thankz... Atas Sakit Yang Kau Beri

Author: Kang Awan /

aku masih disini..
dan aku terlalu lemah untuk berlari..
ditambah belenggu pada sayap kiri kanan hatiku..
dan kuputuskan untuk menyerah terhadap takdirku
..untuk tetap mencintaimu..

meski setiap seper seratus detik
cambuk-cambuk yang entah dari mana asalnya
terus menderaku..
dan aku terlampau lemah untuk berontak dan melawan

untuk cinta yang terakhir kulihat..
terima kasih atas siksaan yang bertubi-tubi
kau hujamkan kearahku..
toh.. aku hanya merasa indah

percaya..
tak ada yang melakukan semua hal
sebaik kamu .. sehebat kamu ..
dalam mencintai dan menyakiti ...

Aku dan Ia

Author: Kang Awan /

"Ia" datang tanpa ku duga.....
"Ia" datang tanpa ku sangka...

Aku acuh "Ia" mengejar ku....
Aku Hampiri "Ia" pergi tinggalkan ku...

Aku berlari mengejarnya "Ia" tak perduli...
Sampai aku Lelah Dan "Ia" datang menghampiri Jiwa yang dilukai...

"Ia" tidak untuk dimiliki...
"Ia"tidak untuk disakiti...
"Ia" hanya untuk dikagumi...

Apakah "Ia" begitu kejam yang Lebih kejam dari pembunuh yang paling kejam ??...
Ataukah "Ia" begitu Lembut yang Lebih lembut dari embun dipagi hari ??...
Hanya Aku Dan "Ia" yang tau...
Karena setiap Aku pasti memiliki "Ia"

Sangat beruntung seorang aku memiki "Ia" yang suci...
Sangat beruntung seorang aku memiliki "Ia" yang tulus...
Sangat beruntung seorang aku memiliki "Ia" yang tanpa pamrih...
Sangat beruntung seoarang aku memiliki "Ia" yang memang untuk aku...

Siapakah "Ia".....????
Mengapa kadang "Ia" begitu sulit didapat .....??
Mengapa kadang "Ia" begitu mudah didapat...??
siapa kah "Ia"...

"Ia" adalah CINTA..............

Tentang Kita

Author: Kang Awan /

andai air mata hati ku terjatuh
tapi air mata ini sudah mengering
andai semua kisah kita selalu berakhir bahagia
tak kan ada rasa kecewa dan gundah
pasti akan terlihat indah
bila kita terlahir elok dan sempurna
pasti akan terlihat indah

" Lembaran kertas yang dolo putih bersih
kini sudah berwarna hitam putih
begitu juga dengan cerita kita
kini sudah berwarna hitam putih "

andai tiada lagi rasa dusta
andai tiada rasa sakit dalam hati
andaikan tiada lagi hasrat curiga hilang tanpa di rasa
andaikan kita saling menjaga bukan lagi masalah
pasti akan terlihat lebih ceria

semua pasti akan terlihat indah
jika semua mimpi yang kita inginkan terwujud
pasti akan terlihat indah penuh dengan warna
tapi kini hanya ada gelap tak ada lagi cahaya
karena semua tercemar dengan keegoan
dan privasi kita sendiri ,...
yang sudah tak ada lagi keperdulian

kini kehidupan dan perjalanan kita sudah sangat berbeda
bahkan sudah tak sejalan lagi ...
demi memilih hidup yang lebih baik untuk diri sendiri
bukan untuk hubungan kita yang terjalin

ku tahu semua ini adalah salahku sendiri
dimana seharus nya aq selalu menjaga nya
serta mempertahankan semua yang ada
bukan mengabaikan semua nya

maaf kan aq kasih ...
aq hanya insan yang biasa ...
yang tak memiliki kata - kata bijak
maaf kan aq kasih ...
aq hanya pria yang biasa ...
yang tak memiliki kesempurnaan

dan dunia kita sangat jauh berbeda
dimensi yang kita jalani pun sangat jauh berbeda
luka di hati mu rasa bersalah ku
harus kah membuat mu pergi jauh dari aq ...
tangis mu ...
senyum mu ...
canda tawa mu ....
tak mungkin lepas dari ingatan ku ...

rasa sayang ini ...
sangat mendalam kepada mu ...
tapi aq harus merelakan kau pergi dari kehidupan ku
demi kehidupan dan masa depan mu yang lebih baik
agar kau lebih bahagia lagi ...
maaf kan daku bukan semua kehendak ku
sejak pertama aq mengenal mu ...
aq yakin kita akan selalu bersama ...
ternyata itu semua hanyalah angan dan mimpi ku
suatu saat nanti kau akan menyadari nya ...
betapa berharga nya hidup yang penuh dengan kebahagiaan ....

karna di hati ku kini terdengar lagi nyanyian sendu ...
dalam lirik itu terungkap kisah kisah duka
tentang rasa sepi dan terbuang ...
dalam hembusan nafas nya dengan rasa sakit
dan kekecewaan yang sangat dalam ...
dalam lukisan angan nya bunga bunga gugur
wangi cinta sepi dan terbuang ...
sungguh malang nasib cinta nya
yang terlupa dan tersia ...
karna musim dalam hati mu sudah berganti lagi ...
selamat tinggal sayang ...
smoga kehidupan mu lebih indah
dan semoga perjalan hidup mu lebih bahagia ...

Aku adalah Aku

Author: Kang Awan /

aku menulis dengan jari,
bukan tentang aku, kamu, dia, atau seseorang manusia
ini hanya tentang sesuatu...

dan adanya dalam ceruk kesunyian,
juga dalam jurang kelam.
seperti rambut_rambut merah anak langit
meliuk_liuk beterbangan di angkasa
menatap bumi, menelanjangi kaki_kaki kerdil

jika memang tak pernah selesai,
atau belum selesai sudah..
maka apakah arti segenggam waktu ?
ibarat lautan yang tak pernah berubah warna
selalu biru siang dan malam

ini masih tentang sesuatu,
yang tak terkubur sempurna di jantung bumi
selalu menuntut nyawa,
walau usia telah melayang
apa jua semua ini berlangsung pelik
menyulam kepala di jangkar malam

sedalam, sejauh apa jua
setiap langkah kecil, selalu kalah tergores tapak semalam

Rendezvous

Author: Kang Awan /

mengalirlah seperti air itu,
melewati terjalnya karang
menjajaki dasar bumi.

suaramu adalah keabadian,
meleburkan sunyi dalam-dalam
sehangat percikan mentari.
adalah embun yang kau bingkai dalam urat nadi.

aku adalah ombak yang tersisa,
menyapa tiap butir nyawa
menyambung tangga nada kerinduan
selepas jingga merona merah.

mengalirlah seperti air,
saat matamu menari-nari
dan langkahmu mencipta puisi...

Diary

Author: Kang Awan /

kehisap rokokku dalam_dalam,
kurasakan nafasmu kian memeluk dadaku
ada kegelisahan tertahan.
tidak ada filosofi yang bagus dari semburan asap rokokku,
hanya aroma keletihan dan warna kusam belaka.

sayang,
kemarilah kembali kita berpeluk rindu
tidakkah kau rasa letih sedari hari lalu ?
selepas ribuan mil kau langkahi bumi
demi aku, demi sebuah nama

kemari, kan kuajarkan tentang
air mata yang tak perlu membasahi diri
karena hati sudah cukup menerjemahkan arti sebuah rasa.
kau, adalah serupa langit biru untukku
selalu meneduhkan siang, dan meluaskan malam

look in my eyes and you will find me,
but look in my heart and you will find you...

Born To Be Death

Author: Kang Awan /

Why is it I can't stand you,
Yet I crave your touch?
Why is it that I hate you,
Yet love you so damn much?

When I say leave I mean it,
But I'm begging you to stay.
No one has ever infuriated me,
Yet appealed to me this way.

The pain you bring is devastating,
But the pleasure is just divine.

Such desire I have never known.
Such hatred I have never known.

My blood is on your hands,
And I see your smile.
I feel your lips on mine,
I feel your soiled hands on my skin.

My body betrays its self.
My mind tells me I must hate you,
But my heart says that isn't so.
What am I missing?

The pain you bring is devastating,
But the pleasure is just divine.

Such desire I have never known,
Such hatred I have never known.

One Last Change

Author: Kang Awan /

membiru dalam warna
tak terjamah dada
dia beserta jutaan langit-langit kosong
meniup bara
selaksa sunyi yang teramat pekat

dia terhenti sesaat
menerawang ke atas pusaran bumi
melamunkan sesuatu yang tak nyata
itu mungkin berita

secangkir nyawa tertuang perlahan
menyambut langkah sesat
menyeruak ke dalam mimpi
dan butir-butir igauan panjang
selepas jantung berhenti total

dia membuka tirai murka
tentang sejarah purba
dan peradaban halus di ujung luka
kiranya ini tentang berita

nampan-nampan rumit tergeletak telanjang
di lantai kayu bertabur bunga lili
dan angin musim semi bergulir tiada henti
mengabarkan keresahan
membagikan keindahan sumbang

D A N

Author: Kang Awan /

dengarlah bisikan angin,
lihatlah tarian daun,
rasakanlah sejuknya embun,
dan dirimu adalah satu.

jendela-jendela kesadaran
terbuka jua
menyambut pagi
di batas mata.
ku terbangun di dadamu, sayang...
akan rindu
akan belaian bunga.

dan, lakon pendek itu selesai sempurna
menumpuk di lemari jiwa
seperti gumpalan awan di langitku.
heemmm,
diri ini terlelap jua
tertikam pelangi
terenggut usia ...

dan, bila keindahan lautan adalah dirimu
maka camar letih akan mengakhiri nama ...

Adalah Kau

Author: Kang Awan /

rakit-rakit hijau berlumut di dadamu,
menyebrangi ribuan mil angan,
pemikiran yang mengerak
menyumbat nafas dan sisa tenaga.
bongkahan rindu
menyatukan lamunan tentang manusia
di bumi kaku dan hembusan angin malam.
kau serupa gelang tipis
mencekik lengan dan jari liar
seakan menghentikan arah putaran langit
begitu pula senja yang kau bawa pulang
tersimpan acak di atas bantal
menjadi saksi dalam pertempuran
dan desiran ombak
menepiskan rasa
yang teramat tawar.

Desember Kelabu

Author: Kang Awan /

Hingga umurku habis di ujung jalan ini,
Aku tetap mencintaimu
Hingga Keriput dan dekil kulitku ini,
Aku selalu disisimu
Hingga hitam dan gelap jiwaku ini,
sebegitu besar cintaku
Tikungan demi tikungan kita lalui,
tetaplah tersenyum sayangku

Mungkin tak kau rasakan
arti lelehan air mata di pipi kasarku
Mungkin tak terjamah
gelapnya dasar hatiku
Mungkin tak kau lihat
sebentuk senyum untuk dirimu
Tapi tetaplah cinta padaku,
aku selalu disampingmu,
mencintaimu

Kecup bibirmu,
menyegarkan kekosongan
dalam cangkang tubuh ini
Kau lah pemilik singgasana hati
tempat aku memuja sang kekasih
Percayakanlah seluruh hatimu,
seluruh jiwamu,
akal budimu...
Mencintaiku...

Tunggu Aku

Author: Kang Awan /

Tunggu Aku….
Aku Kan Menjemputmu Memasuki Kehidupanku….

Tunggu Aku….
Aku Kan Mempersandingmu Nanti….

Tunggu Aku....
Aku Mau Kau Ada Disisiku Kelak...

Sekarang.....
Saat ini.....
Doakan Aku dengan Keihklasan Hatimu....

Aku Kan Berjuang Mencari Masa Depan....
Tuk Membuktikan Janjiku Kepadamu.....
Dengan Cintamu Aku bisa...
Dengan Cintamu Aku Mampu...

Yakinkan Hatimu.....
Aku Memang Untukmu....
Aku Ada Untuk Mencintaimu....
Jangan Pernah Ada Ragu Dihatimu....
Niat Mempersandingmu Sudah Ada Dihati....
Sejak Engkau Menenrima Aku Jadi Kekasihmu...
Percayalah....
Kelak Allah Satukan Cinta Kita....

Sekarang...
Aku Ingin Mencari Masa Depan...
Aku Ingin Buktikan Kepada Dunia...
Bahwa Ku Mampu Buatmu Bahagia....

Dan Ini Adalah...

Author: Kang Awan /

sehijau rerumputan yang terhampar
dalam lambaian embun
yang mengisi mata dan puncak asa mu.
mungkin kau masih ingat tentang malaikat kecil
yang bersayap kupu-kupu,
terbang perlahan di atas pucuk-pucuk cemara
ada riuhan senyum disana
manis menggulung waktu dengan cinta.

ini bukan hanya tentang riakan ombak biru, gadis.
tapi juga tentang kepakan camar laut
yang menjelma jam pasir
menanti semua berlabuh dalam sangkar kesempurnaan.
kau telah tercipta,
begitu juga hari-hari panjang
yang tetap lurus di persimpangan.

Malam

Author: Kang Awan /

malam ini,
semua berlalu dengan kegelapan.
nafas-nafas paling berat
mengoyak sunyi, menjadi serpihan hari
tiada arti...

malam ini,
langkah paling suram
tergolek tak berdaya di ujung jembatan
menunggu malaikat maut, menjemput ke neraka

malam ini,
adalah malam paling nyata
dari serumpun mimpi
yang selama ini bergelayut lembut
di bawah bantal, atau di dalam celana

malam ini,
segalanya menjadi hitam
tiada pelangi atau lambaian senja jingga
atau pula sentuhan manis sang embun pagi.
segalanya telah mengkarat
menjadi noda terbusuk..

malam ini,
kukhianati semuanya,
tentang cinta, hidup, asa, kematian, dan ...

aku menjadi rangka,
terkubur di altar paling dalam..
paling dalam..
dalam...

Hasratku

Author: Kang Awan /

Suatu saat di musim penghujan
ketika hati mudah untuk jatuh
Rasa ini bergejolak tiada henti
Hasrat tubuh untuk sedikit menyentuh
Namun entah kenapa
kelemahan ini selalu menghantui
Memukul,
menekan,
menghina,
menahan 1001 hasratku

Apa takdir,
mengapa takdir,
bagaimanakah takdir.
Sudah tiada berarti dan bermakna lagi

Saat ku menyianyiakan
my one chance to be happy
Semuanya terasa hampa
dan hambar tanpa cinta
Cintaku adalah dirinya,
tanpanya hilang cinta

Apakah bunga,
mengapa bunga,
ingatkah bungaku?
Sudah kehilangan momentum
untuk memupuk kisah kasih
Sudah tiada lagi yang kuinginkan
bila tanpa kehadirannya

Kenikmatan,
pelacuran,
aturan,
insanity,
kebajikan = pupus

Senyumnya,
tatapannya
telah mengikat perjanjian revolusi damai

Pesonanya,
keramahannya,
keindahan jiwa & raganya
oh sempurna

Kumpulan Embun

Author: Kang Awan /

jendela-jendela kekhusyuan meneruskan mentari lalu
dalam sepi, kumpulan embun menetes berbagi kebeningan
ada yang tertawa dalam pemahaman ritmis
ada pula yang sibuk bercocok tanam kegelisahan.

hembusan nafas yang kian berat
memacu jantung berdegup dalam arungan duka
juga tentang segala yang menjadi layu
ditinggal langkah gontai sang penggali kubur.

burung-burung mungil terbang tak tentu arah
mengejar nirwana yang terlampau berpelangi
ibarat kayuhan sampan di buritan kapal tua.
namun, sebagian dari ini adalah belukar tandus
mudah terhempas terik
dan tertidur dengan siulan purnama sempurna.

kembali ke kumpulan embun,
mereka masih membentangkan kesucian
pada tanah-tanah pecah
dan bebatuan kusut
tepat disaat mentari membenamkan ingatannya...

Morning Lover

Author: Kang Awan /

bila selepas semua lalu sudah,
adakah gerangan penanda kehidupan.
dan kita masih merangkak ke hulu biru
mencari jejak serdadu muda di telan rimba mayapada.

bila selepas itu dan segala yang beraroma kerinduan,
meresap ke sumsum terdalam dari magma jiwa
juga seribu malam yang tak kan habis menjemput pagi.
kau adalah pelangi tercerah yang ada disini,
memantulkan cahaya bening dari dasar sungaiku
juga mengundang lantunan syahdu dari penjuru nafas
yang terngiang setelah burung-burung camar berdendang riang.

aku akan selalu terduduk manja di atas batu kali,
menikmati indahnya senyuman tanpa luka
yang berderet antara kedipan matamu
dibawah mentari dan jingga sempurna yang teramat indah.
telah juga kupandangi jutaan mawar bersemi
ibarat duplikat mewangi dari nafas terharummu
yang menggoda nadiku menghitung sisa-sisa romantisme.

perempuan bermata coklat,
adalah bidadari bersayap biru
menyapaku seperti bisikan bulan purnama
membelaiku seperti buaian angin pagi
akan keindahan dan kehidupan
yang terlukis tanpa cerca dari hati

dan aku,
semakin jatuh dalam cinta

Pudar

Author: Kang Awan /

Ketika semua itu mulai pudar
Satu persatu runtuh
Terhempas bersama angin
Terpijak langkah ke-seharian

Saat ku terpaku
Teringat masa masa itu
Masih terasa pedih dan perih
Perasaan terbelenggu
Ke damai-an yang hampa
Keramai-an yang sepi

Masih kurasakan pelukanmu
Tanganmu membalut tubuhku
Kecupan dikeningku
Sentuhan tubuh mu

Termangu aku…
Terpuruk aku…
Kata kata tak berarti lagi
Hanya angan yang selalu bertanya
Seandainya

Senyum dan Tingkah itu...

Author: Kang Awan /

Malam itu
aku menunggumu
disaat sang waktu yang tak aku rasakan
disaat hati tak pernah merasakan letih

Malam itu
kau datangiku
dengan senyumanmu

Malam itu pula
kau gayuh tanganku
dengan belai lembutmu

Andai saja
ku mampu tuk milikimu

kan ku jaga dirimu tuk slamanya
kan ku bawa kau menembus alam mimpi
yang dulu hayal kini jadi nyata

tak pernah ku sangkakan
dirimu begitu lembutnya padaku
hingga buat goyah aku

hingga kau buat aku merasa hanyut
dalam kubangan nafasmu
dalam jiwa yang tak pernah terpisahkan
dari hangatnya cinta

saat bersamamu
serasa kutemukan cinta itu
ijinkan aku untuk memilikimu
terangilah jalanku

terangilah malamku
dari sepinya gemerlap bintang
dari gelapnya cahya rembulan

Deeply Sad

Author: Kang Awan /

Jiwaku,
Mengapa bulan seakan meredup
Malam menjadi terasa begitu panas dan terik
Jiwaku,
Mengapa terasa begitu pedih perih
Karena luka yang datang tiba-tiba
Jiwaku,
Kemanakah saat air wudhu menyentuh muka
Saat lantunan ayat diucapakan dengan terbata-bata
Jangan dibiarkan semuanya sirna ditukar dunia
Jiwaku,

A K U

Author: Kang Awan /

Siapakah aku?
aku bukan manusia perang
aku juga bukan manusia karang
aku hanya manusia jarang
yang hanya bisa mengerang

apakah aku?
aku bukan seorang pangeran
aku juga bukan prajurit bawahan
aku hanya sesosok jiwa kesepian
dalam seonggok raga kemunafikan

adakah aku?
aku bukan tampakan nyata
aku juga bukan khayalan maya
aku tergores dalam lembar tipis mimpi sia - sia
ragaku ada tapi jiwaku entah kemana

aku bukan siapa - siapa
aku bukan kau, bukan juga dia, apalagi engkau
aku hanya sebutir karang yang terhampar sunyi
diantara jutaan kerikil yang berisik
aku hanya setitik sperma dalam jutaan lendir
yang termuntahkan sang kelenjar dalam rongga kepedihan
hingga tak terperi lenguhan sang betina
aku hanya goresan tinta hitam
dalam lembar putih kehidupan yang tak terhapuskan
……….
satu hal yang aku tahu.....
aku bukanlah aku yang aku mau

Kekasihku

Author: Kang Awan /

Akhirnya Kutemukan Cinta Disini….
Setelah bbrp tahun kuberpetualang….
Aku telah lelah mencari cinta….
Di celah setiap hati wanita yang kukenal…

Kini luka hati yang pernah tertoreh perlahan sirna…
Bayangnya sudah hilang dari ingatanku…
Dendamku sudah memudar….
Harapanku terhadapnya telah musnah…
Cintaku kepadanya sudah lenyap dari hatiku…
Tinggal kutunggu maafku diterimanya…

Kini luka hati telah perlaha sirna…
Saat kudapatkan cinta dari hatimu…

Kekasihku….
Lupakan kisah cinta masa laluku…
Itu bukanlah suatu penghambat hubungan diantara kita…
Mari gandeng tanganku….
Bersama kita menatap masa depan….
Yang kini tampak semakin cerah dimataku…

Petualanganku telah terhenti sejak sebulan yang lalu…..
Saat kuungkapkan cinta kepadamu….
Ketika kurasakan kata hati semakin mantap memilihmu
Jadi kekasihku…

Kekasihku….
Terima aku apa adanya…
Janjiku telah kulanggar semua….
Kini hanya satu janji yang kucoba pertahankan….
Berusahan menjaga kehormatan dirimu….
Dari tangan jahilku,serta bisikan-bisikan setan….
Yakinkan hatimu dengan cintaku…
Walau ku belum mampu buktikan kehadapmu….

Rahasia

Author: Kang Awan /

gumpalan tasbih,
melebar tanpa perapian...
lugu menyentuh sepenjuru langit.
tanpa tangan,
meraba jagat keabadian,
merelung terdalam,
tersunyi, dalam jangkar cita.
sang permadani berulir biru,
menyibak jutaan sayap kunang_kunang
memalamkan awan yang kian kuning
dan angin tipis yang melegenda tanpa nama.

dalam setiap kepingan naluri,
ada penggalan harpa muda
serupa irama magis, dan syahdu
menusuk dalam ke dasar samudera.
bukan jiwa, bukan hati, bukan isi kepala.
terkikis habis, di rerumputan tua
juga akar bakau yang meranggas.
inilah hal_hal yang telah diutarakan
lewat bibir dan tetesan tinta...
mungkin saja.

Atas Nama Cinta

Author: Kang Awan /

Jauh sudah waktu bergulir
mengukir perlahan kenangan
berhias suka duka
satukan dua biduk
yang terombang
dalam samudra hidup
lautkan dua hati
pada dermaga ketulusan
-- Atas nama cinta.....!

Hari demi hari berlalu
semakin jelaskan
makna debaran hati
takala jiwa
bersatu dalam keriduan
lepaskan asa dan impian
dalam pelukan
dan kecupan kekasih
-- Atas nama cinta.....!

Indah kasih yang terajut
bersama helai-helai
benang kepercayaan
tanamkan kedamaian
tepiskan keraguan
mencoba menggapai
bahagia bersama kekasih
-- Atas nama cinta.....!

Kekasih.....!
hanya butuh percaya dan ketulusan
untuk hadapi beribu rintangan yang menghalang
hanya butuh keyakinan dan pengorbanan
untuk serahkan segalanya dalam perjuangan kita
-- Atas nama cinta.....!

Kekasih.....!
dalam detakjam dinding di senyap malam
terangkai asa dalam bait-bait dosa
mempersembahkan jalinan kasih ini ke hadirat-Nya
semoga Yang Maha Kuasa sudi merestui
menjadikan segala sesuatu baik adanya dalam kehendak-Nya
-- Atas nama cinta.....!

Saling berpegangan tangan,
menguatkan dalam rahmat_nya
Mari kita bersatu,
untuk tergarkan diri
agar tidak hanyut dalam kebimbangan
terseret pada realita: PERBEDAAN
-- Atas nama cinta.....!

Kekasih..... cinta ini.....
Semoga abadi kiranya
biarkan ketulusan
memimpin langkah kita
jangan sampai terlelap
dalam bahagia semu
berikan yang terbaik
untuk yang tercinta
untuk orang-orang
yang menaruh harapan pada kita
biarkan kesucian melandasi impian kita
-- Atas nama cinta.....!

Atas nama cinta.....!
Pengorbanan tak kan sia-sia
harapan tak kan pernah hancur
kerinduan tak kan pernah usaiu
untuk selalu berdua
bersama selamanya

Sebuah Nama

Author: Kang Awan /

hembusan nama yang semakin dalam,
merasuki sukmaku berulang kali.
ada berpatah-patah jejak tanpa henti
memaku kesadaran dalam buaian sang fajar.
semua tentang hati yang membiru
menjadi legenda pelangi di tepi danau.
tetes-tetes embun, bersisa di kelopak mawar
menuntunku pada seraut wajah manis
juga mata terindah dari kerlip bintang.

mungkin adanya nama adalah goresan takdir
melumatkan serpihan luka yang telah menoda
dalam butir waktu yang semakin deras menurun,
perlahan ku rasakan itu,
menjelma serumpun bunga di taman surgawi...

dan,
nama yang semakin berhembus,
tanpa ada ejaan berarti...

Celoteh Akhir Senja

Author: Kang Awan /

senja menggulung tikar jingga perlahan,
merayapi tiap sisa hembusan letih.
kau terbaring kaku,
mengunci pagar dan menutup tirai keemasan.
lolongan srigala muda berdering tajam
menyambut kepakan burung hantu
dan monolog katak rawa...
aku terbang ke arahmu,
berselip kamboja biru di balik saku.
hanya untukmu,
untuk kau bagi dalam horizon...

senja yang tak tenggelam sempurna,
menyindir ombak basi disini
seperti saat pasir putih berlari riang
mengejar buih yang kian lebar..
ahhh... semua akan kembali seperti sedia kala
di saat kau terpaku membatu
mengukir sejarah purba
tentang malaikat bersayap luka
atau iblis mungil berekor angsa..

aku masih terbang,
menyibak lembayung tua
dan sisa angin yang kian pudar.
kurasakan jejak itu semakin dalam tenggelam waktu
atau juga tipis terkikis usia
kau adalah saksi.
pemilik sepasang mata sungsang
dan darah semerah saga...

Aku dan Tengah Malam

Author: Kang Awan /

ini waktu yang sempurna
bulan meninggi dan kelamnya biru
tak sehitam tirai temaram jam yang lalu

mendadak sepi jadi pasar malam
meriuh riweh dalam sunyi
berlaksa benak di semburat remang

ini waktu yang sempurna, kukatakan padamu
waktu antara bayang lenyap dalam hitungan menit
dan gelisah malam kawin dengan remuk membisu
dini hari

waktu yang sempurna untuk mendengar
celoteh celoteh bisu di kota kesunyian
sapa dan dakwa memilah rasa di balai balai sanubari

menyusur dinding dinding yang kabur di terang hari
mengenali wajah anak anak sendiri
mengantri membacakan isi hati di bawah selimut
aksara

ini adalah waktu waktu yang sempurna
dimana hanya impian yang luncurkan makna
dan aku bebas berkelana di pesisir kuantum awan awan

waktu sempurna bumi dan aku berdenting resonan

bunga hidup

Author: Kang Awan /

Batin ini terasa terkoyak
merasakan kenyataan yang ada di diri
yang membuat ku seperti terinjak
oleh sepatu-sepatu yang beralas duri

Belum lagi sempat ku menatap
belum lagi sempat ku celikkan mata
perasaan itu serasa menyingkap
lembar kesedihan yang mengundang air mata

Ku coba terangkan apa yang kurasa
yang tersimpan jauh dalam kalbu
namun itu tak lagi bisa
menyatukan hati yang jadi abu

Kini yang ada hanyalah duka
kini yang tersisa tinggal kepahitan
sayatan itu telah menoreh luka
yang kan membekas dalam menatap kehidupan

Masih saja AKU

Author: Kang Awan /

masih saja aku
terkoyak kata tak berarti yang kau ucap
bergumul keindahan semu dari rasa sayang
terikat iman yang kau paksakan
karena aku tak dapat memilih
karena tak ada yang pantas kupilih
antara dua jurang keyakinan dan dirimu

masih saja aku
lihat butir air mata bergulir pelan dipipi milikku
tak sanggup hela nafas panjang legah batin
tak mampu berlari sambil hitung perca hati
terkeping-keping berserakan diujung waktumu

masih saja aku
coba tak hirau rasa hati milikku
tuk sebuah pengorbanan toreh dari wujud mimpimu
bukan mimpi kita
bahkan tak sedikitpun mimpiku

masih saja aku
tata hati dan hitung waktu
setiap detik panjang untuk melupakanmu

Kabarkan pada sang malam

Author: Kang Awan /

rinduku menggantung ketika parkit saling sahut di pucuk cemara.
mentari merah yang kan pergi ke pembaringan, mengulas senyum. senja
tak lagi kaku seperti saat mendung datang waktu itu. sambutlah daku,
tenggelamlah dalam pelukan, sayang. kan kurajut mimpiku bersamamu
nanti malam.

kabarkanlah kepada malam, kesunyian bukan lagi milikmu. kan ku tikam
waktu biar ia berhenti bergerak. agar kita bisa bebas bermesraan,
berduaan. dalam ruang dan waktu yang lain.

kabarkanlah kepada malam, bahwa hari esok tak akan pernah datang
menjemput impian kita semalam.

Catatan luka buku harian

Author: Kang Awan /

Lama juga rasanya
aku jadi pengemis
memintamu jadi bunga di tamanku
sebagai sebentuk keindahan
rinduku pada hidup

di perjalanan pilihan meminta kita
arahkan jarum waktu
pada Adam yang terluka
menapak jejak kenabian

lama juga rasanya
engkau merobek buku harian
tak habis-habis
ada saja lembaran baru
lukamu dan lukaku menoreh sejarah waktu
(kita butuh cinta)

jadilah lautan hidup, layarku
pada mata
pada hati, karna
kita tak berjalan sendirian

Sisa Hati

Author: Kang Awan /

Akoe yg lalu
Pernah menjadi satu bagian
Keutuhan menjelma dalam keberadaan
Tanpa sisa, hanya ada satu

Tapi.....
Smuanya toch ada ujungnya
Karna tak ada yg mau menghamba
Akoe yg mencari serpihan2 senja
Menemukan fajar emas yg menyapa
Membuatnya menjadi malam yg menghitam

Akoe gak taw lagie
Toch akoe cuma sisa2 pojok
Yang ga pernah bisa melebar lagie

Maafkhan akoe
Karna koe membuatmu jadi hitam

Akoe tetap mengharap
Untuk mencoba lagie mengemaskan dirimu...

Takluk

Author: Kang Awan /

rasalah dalam-dalam
himpitan jemari mungil
dari paruh senja
dan senampan urat nadi.

begitu jua adanya
pertanda raga melebur sunyi
menjadi sebilah belati tumpul
yang menusuk tulang iga.

roda nirwana
berlari kencang
membawa sejumput kehausan
akan air mata bening
dan remah-remah embun.

seumpama dalam kelambu itu
rambutmu berurai mesra
sedianya kekar ini menghalus rupa,
memeluk hangat seisi jiwa.

Inikah Cinta ?

Author: Kang Awan /

Ketika bersamamu...
Damai menyelimutiku...
Perasaanku hangat diselimuti kedamaian itu...

Ketika tanpamu...
Hatiku bimbang...
Sedang apa kau sekarang?

Ketika kau marah...
Hatiku gelisah....
Apakah kau membenciku?

Apakah rasa cinta ini muncul kembali?
Perasaan yang telah kukubur sejak dulu...
Sudikah kau mencintaiku seperti dulu?

Apakah kau merasa direpotkan oleh cintaku?
Maafkanlah aku....
Karena aku tak kuasa menahannya....

Hanya kau yang bisa...
Merubah hidupku,
Menuntun jalanku

Tuntunlah aku...
Sebelum aku tersesat,
Sebelum aku kehilangan segalanya...

Ketika Semua Harus Berakhir

Author: Kang Awan /

Dua hampa jadi melagu
Nyayian rindu di tengah malam
Hanya mereka yg meminta sendu
Menari diantara smua mimpi
Tapi......
Tlah habis masa sepi
Hampa kembali hampa
Menikmati smua dingin dan rasa
Karna tak ada lagie yg merajuk
Tak ada lagie yg menyatu
Setlah smuanya itu
Takda hampa, hanya hampa
karna smua tak bisa menjiwa
Hanya hampa yg tersisa
Diantara jutaan relung jiwa......

Diantara Dua Cinta

Author: Kang Awan /

Jangan Pernah Menyesali Diri...
Ketika Mungkin Esok Ku Pergi dari Hatimu...

Jangan Pernah Sesali Cinta Yang Hadir...
Karena Cinta Adalah Anugerah Kehidupanmu...

Jiwaku Mungkin Akan Pergi....
Tapi Tidak Dengan Rasa Cintaku...

Engkau Boleh Pilih Dia, Tapi Tidak Denganku...
Tidak Boleh Ada 2 cinta Untuk Masa Depanmu Kelak...

Aku Bukanlah Pria Sempurna...
Juga Bukan Pria Yang Tercela...
Tetapi Aku Bukan Untuk Pilihan Hatimu...
Walau Diriku Pernah Bertahta Di Hatimu...

Kehidupanmu Dinatara 2 Cinta..
Yakinkan Dirimu..., Dan Pilihlah Yang Terbaik Untukmu...
Karena Cinta Hanya Ditakdirkan tuk Sepasang Kekasih..

Jangan Pernah Ada Tetesan Air Mata Untukku...
Karena Aku Tidak Akan Pergi Dari Sisimu...
Sampai waktu Menentukan Takdir Cinta Kita Masing-masing.....


Thankz atas sakit yang kau berikan

Reyna Evelyn

Author: Kang Awan /

Usaikan kisahmu
Buka lembaran kisah baru
dengan cinta dan kehangatan

Jika detak jantung harapan masih bersimpuh
Selalu ada harapan untuk hal yang tak Pasti

jangan lelah..
Cinta adalah hal yang tak kan bisa dipungkiri
walau nafasmu telah berhenti

Tapi ingatkah di suatu malam tua, kita berjalan?
Tak hanya angin
yang membuatmu memejamkan mata

Sayang...
Andaikan benar langit menyetujui
Kuingin kau berada disisiku...
Tapi jangan pernah janjikan keabadian,
Biarlah sang waktu bicara atas namanya.