Amarah

Author: Kang Awan /

3 sorakan dgn gelas terangkat
bilas derai tawa tadi
keringat kian hangat
seolah restui
peringai dungu sebaris punggawa pelagak dermawan

saudara kami
sedang terbungkam bubuk nasi
karat dlm otak tak berisi
tak dosa bagi kami
doktrin jua ironi beringas disuapi ditiap penggal waktu

sedang tuk dikau nan terhormat
habiskan isi2 gelas itu
hingga arak menyekat
gelak pun jadi sabda pendita ratu

jiwa2 penat
pantas sekarat
sebagai tumbal modernisasi keparat
alas keranda dewa birokrat

0 komentar:

Post a Comment