mengalirlah seperti air itu,
melewati terjalnya karang
menjajaki dasar bumi.
suaramu adalah keabadian,
meleburkan sunyi dalam-dalam
sehangat percikan mentari.
adalah embun yang kau bingkai dalam urat nadi.
aku adalah ombak yang tersisa,
menyapa tiap butir nyawa
menyambung tangga nada kerinduan
selepas jingga merona merah.
mengalirlah seperti air,
saat matamu menari-nari
dan langkahmu mencipta puisi...
Rendezvous
Author: Kang Awan /
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment