bila selepas semua lalu sudah,
adakah gerangan penanda kehidupan.
dan kita masih merangkak ke hulu biru
mencari jejak serdadu muda di telan rimba mayapada.
bila selepas itu dan segala yang beraroma kerinduan,
meresap ke sumsum terdalam dari magma jiwa
juga seribu malam yang tak kan habis menjemput pagi.
kau adalah pelangi tercerah yang ada disini,
memantulkan cahaya bening dari dasar sungaiku
juga mengundang lantunan syahdu dari penjuru nafas
yang terngiang setelah burung-burung camar berdendang riang.
aku akan selalu terduduk manja di atas batu kali,
menikmati indahnya senyuman tanpa luka
yang berderet antara kedipan matamu
dibawah mentari dan jingga sempurna yang teramat indah.
telah juga kupandangi jutaan mawar bersemi
ibarat duplikat mewangi dari nafas terharummu
yang menggoda nadiku menghitung sisa-sisa romantisme.
perempuan bermata coklat,
adalah bidadari bersayap biru
menyapaku seperti bisikan bulan purnama
membelaiku seperti buaian angin pagi
akan keindahan dan kehidupan
yang terlukis tanpa cerca dari hati
dan aku,
semakin jatuh dalam cinta
Morning Lover
Author: Kang Awan /
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment