Jiwaku,
Mengapa bulan seakan meredup
Malam menjadi terasa begitu panas dan terik
Jiwaku,
Mengapa terasa begitu pedih perih
Karena luka yang datang tiba-tiba
Jiwaku,
Kemanakah saat air wudhu menyentuh muka
Saat lantunan ayat diucapakan dengan terbata-bata
Jangan dibiarkan semuanya sirna ditukar dunia
Jiwaku,
Deeply Sad
Author: Kang Awan /
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment