Duduk sendiri ku disini
Tak beranjak dari kursi ini,sendiri tak bertepi
Tak pernah ku merasa seperti ini
Tak terasa waktu yang telah terlewati
Kubayangkan semua masa ini..
Terkubur dalam hati yang terdalam
Berhenti kah waktu itu untuk ku
Tak berjarak sudah jalan ini kulewati
Perjalanan ini kapankah akan berujung indah
Sang penyair bernyanyi untuk rinduku
Di iringi tarian dari anak kecil yang berlarian
Berlelap dalm hampanya kekosongan jiwa ini
Rinduku padanya akankah berakhir
Resah penatian dalm buayan sang pujangga cinta
Ribuan kata cinta telah terucap
Teriring bersama harumnyasemerbak wangi bunga asmaraku
Melantunkan nyanyian bersama gitar kecil ini
Berhari hari lagu itu membawa kisahku kepada dunia
Menanti seseorang mendengar dan menyanyikannya untuk ku
Kurasa dalam di hati mencarimu
Terhapus rindu yang tak terobati
Sayap yang membawaku padamu telah patah dalam perjalanku
Tangan yang terbuka akan selalu menanti hati yang teluka
Tak kunjung padal hasrat dalam hati ini
Sampai kapan….
dalam ruang kamar ... ku dekap erat kaki ku
sambil kunyalakan sebatang rokok
dan ku hisap perlahan lahan
kepala ku tengadahkan ke atas
dan melihat langit langit kamar
tanpa seberkas cahaya yang menerangi
sekali kali setitik cahaya rembulan
menerobos masuk lewat seribu pori pori celah
dan menari seakan akan merobek hati ku
terkenang suatu masa yang tak pernah ku lupa
dimana kenestafaan menyayat hati
dan air mata kering untuk menangisi semua nya
sungguh perih terasa ...
Ruang Hampa
Author: Kang Awan /
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment