tak perlu lah kau bertanya lagi,
tanpa alas kaki ku berlari di padang pasir,
tanpa penutup kepala ku berteduh di bawah mentari,
tanpa mantel bulu kutiduri salju abadi.
lelaki ini menantang dunia, lagi !
menarik semua awan-awan berat
ke pangkuan bumi, saat semua terlelap dimakan usia.
tak akan lelah aku bercinta dengan noda biru,
bila selama ini tak pernah kuisap udara semumu.
ahh, andai kau adalah bidadari pagi
tak perlu lah aku tunggu sampai bumi merenta.
hidup tak berupa pengandaian,
bila lorong-lorong keabadiaan terbuka juga,
menjemput nurani yang terkungkung kebekuan.
mungkin juga, langkah yang perlahan masuk
akan berupa ketukan kecil di ujung sana
hingga kasidah cinta akan berhenti memanggil dunia.
aku disini,
menatapmu lewat cermin hati,
dan kilauan air telaga, dimana semua bayangmu bermandikan luka
aku disini,
mendengarkan dengkur pilumu,
dan hembusan tawa kosong dari dadamu,
aku disini,
mengeja namamu, ribuan kali semampu bibirku..
Denyut sang lelaki
Author: Kang Awan /
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment