Duduk termenung dalam kesendirian
Menghiba dia kepada seluruh alam
Nasib ditangan usah kau lepaskan
Bilakah esok yang terang menjelang
Duduk termenung seorang diri
Asa tak putus untuk menanti
Gundah dihati tak jua pergi
Adakah kembali tambatan hati
Duduk termenung kaki bergoyang
Hampa terasa semua pandang
Mengapa berkecamuk hati yang bimbang
Akankah kakanda datang menjelang
Kini terbaring terbalut sepi
Kini terbaring di alam sunyi
Kini tiada lagi duka di hati
Tatkala takdir sudah menghendaki
Perempuan yang dulu termenung
Perempuan yang dulu bimbang
Perempuan diujung penantian
Kini tlah kembali pada Illahi
Perempuan Diujung Penantian
Author: Kang Awan /
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment