dulu diriku pernah bermandikan sinar mentari
hingga jiwaku kelam berbudakan kemaksiatan
lalu aku menarik diri ke pelataran sang malam
dan hanya menikmati percikan bulan dan bintang
namun sesekali kuberanikan diri tuk menikmati fajar dan senja
jiwaku tenang menikmatinya
tapi kini...di kota ini....
jiwaku terusik lagi
jiwaku terseret fajar
tertahan senja
bahkan tertelan sang malam
jiwaku pun terbakar sang mentari lagi
lemah...terlalu lemah jiwaku tuk melawannya
hanya menunggu datangnya cahaya semesta
yang akan melepaskanku dar semua cahaya semu
yang selalu mempermainkanku.
ya tiada yang mampu melakukannya
selain Dia Sang Maha Cahaya
Kota Surabaya Ini
Author: Kang Awan /
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment