baru saja membujur
sepenggal episode uzur
lama mendekam
tertindih dilipatan otak dalam
perempuan belia
dihantar takdir
mengetuk menyelia
di hari mati tak bernama tak bertabir
gersang juga jengah
akrab melekat
perempuan muda gundah
terpaksa bungkam malu nan mendekat
di muka rumahku
ambang pintu lapuk
berseru ia
"jadikanlah saya pembantu
agar periuk nasi tak meremuk"
begitu mengiba ku rasa di telinga
apa yang bisa kami kata
panorama kelu jua lingkupi,kami
getar peduli pasti kami punya
perangkat pendukung belum ada pada kami
Perempuan Itu
Author: Kang Awan /
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment