Pintu langit telah terbuka
tak tertutup seperti sebelumnya
Dan Tuhan pun tersenyum padaku
Tak lagi menangis air mata darah
memanggil namaku
berfirmanlah Ia,
“Mendekatlah, menyatulah dengan-KU”
Kulangkahkan saja
mendekat pada-Nya
meniti satu persatu tangga
menuju singgasana-Nya
Dan kusaksikan para malaikat
yang tak terhitung banyaknya
menyambutku
Kuhentikan langkahku …
malu semerbak di hatiku
melihat malaikat-malaikat itu
dan kubalikkan arahku
menjauh
sambil kuteriakkan kata
“Maaf Tuhan, aku belum berhak menyatu dengan-MU”
Di Pintu Langit
Author: Kang Awan /
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment